Connect with us

Bontang

Rustam Minta Tim Percepatan Lobi Menteri ESDM Jangan Pindah Lokasi Pembangunan Kilang

Published

on

BEKESAH.co- Tiga tahun diperjuangkan, isu pembatalan pembangunan kilang minyak di Kota Bontang kini membayangi. Terlebih, saat kerjasama Pertamina dengan investor asal Oman kandas. Perusahaan minyak dan gas Overseas Oil and Gas (OOG) mengundurkan diri.

Hal itu pun telah diketahui Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam. Hanya saja, ia mengaku belum menerima surat resmi terkait pemidahan lokasi pembangunan.

“Kalau informasi yang saya terima, memang investor dari Oman (OOG) secara resmi telah membatalkan investasinya. Tapi kalau untuk pemindahan, surat resminya belum saya terima, isu itu saya dapat dari berita,”ungkap Rustam kepada Bekesah.co, Selasa (9/6/2020).

Kabar pemindahan itu tentu membuatnya kecewa. Pasalnya Pemkot dan DPRD Bontang telah berjuang agar pembangunan Grass Root Refinery (GRR) itu cepat terealisasi. Bahkan pihaknya sudah memenuhi syarat utama yang diminta Pertamina.

Advertisement

“Dulu sempat terkendala masalah regulasi zonasi terkait Perda RTRW (Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah). Nah, sekarang kita sudah revisi Perda RTRW, kenapa ada informasi kilang akan dipindah,” tanyanya.

Meski begitu, ia meminta Pemkot Bontang dan DPRD Bontang tetap mempertahankan mega proyek kilang baru berkapasitas 300 ribu barel per hari itu. Terlebih sudah ada tim percepatan pembangunan kilang dibentuk.

Meski sekarang resmi di tunda, namun masih ada peluang karena kabarnya perusahaan asal Uni Emirat Arab berencana menjadi mitra Pertamina di proyek kilang Bontang.

“Sudah sempat melakukan rapat di kantor pelayanan terpadu PTSP-DPM. Dalam rapat bersama tim tersebut, kami meminta agar tim itu melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, seperti menteri ESDM untuk menindaklanjuti dan mempertanyakan kenapa mau dipindah,” ujar Rustam.

Advertisement

“Jangan sampai pindah. Sementara memang dipindah karena investor dari Oman mengundurkan diri. Tapi infonya ada investor dari Arab yang akan gantikan,” tambahnya.

Baca Juga  Ketua DPRD Bontang Dorong Evaluasi dan Tindak Lanjut Kasus Pelecehan Seksual di Pesantren

Untuk diketahui, Kilang Minyak Bontang adalah proyek pembangunan kilang minyak baru (Grass Root Refinery) dengan kapasitas produksi bahan bakar minimal 300 ribu barel per hari. Perencanaan pembangunannya direncanakan akan menggunakan konfigurasi yang mempertimbangkan sistem lain seperti sistem petrokimia.

Selanjutnya, hasil produksi kilang minyak tersebut akan diutamakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri.

Dalam perjalanannya, proyek Kilang Minyak Bontang rencananya bekerjasama dengan perusahaan migas asal Oman, Overseas Oil and Gas LLC (OOG). Namun, kandas ditengah jalan.

Advertisement

Pertamina kemudian sempat pula menyampaikan opsi pemindahan lokasi proyek pada pertengahan Maret lalu. Adapun, dua lokasi baru yang diproyeksikan yakni daerah Arun, Aceh dan Kuala Tanjung, Sumatra Utara.(*)

Penulis: Ismail Usman