Connect with us

Bontang

Korban Pemerkosaan Anak Pimpinan Pondok Pesantren di Bontang Lestari Lebih dari 1 Orang

Published

on

BEKESAH.co, Bontang – Dugaan kasus pemerkosaan anak pimpinan pondok pesantren ke santriwati mulai menyingkap fakta baru. Korban rupanya tidak sendiri.

Informasi ini dibenarkan ayah korban Td (50) yang mengetahui kabar tersebut. Selain anaknya seorang santriwati juga sempat jadi sasaran budak nafsu bejat terduga pelaku.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Cerdas, Kritis, Jenaka (@bekesahdotco)

Advertisement

Baca Juga  Anak Pimpinan Pondok Pesantren di Segendis Bontang Lestari Perkosa Santriwati
Baca Juga  Disnaker Bontang Buka 14 Pelatihan Kejuruan, Dicari 254 Orang
Baca Juga  STNK Mati Dua Tahun Data Dihapus, Registerasi Ulang Enggak Guna

Namun, korban selalu berontak saat ingin dilecehkan. Dari pengakuannya, sebanyak tiga kali terduga ingin berniat jahat. Upaya itu selalu gagal.

“Korban satunya temannya anak saya juga. Tiga kali mau dilecehkan, tapi dia selalu melawan. Nah pas anak saya, baru berhasil,” ungkap Td kepada Bekesah, Jumat (7/10/2022).

Td menjelaskan, dari hasil pemeriksaan anaknya tercatat sebanyak empat kali dilecehkan layaknya suami istri. Namun, kasus ini baru bisa dilaporkan lantaran, ada orangtua murid yang memberitahunya.

Advertisement

“Saya ditelpon sama salah satu orang tua murid juga. Diminta kemasi barang-barang anak saya. Di situ saya mulai curiga ada apa ini,” bebernya.

Benar saja, firasat orang tua tidak meleset. Anaknya merupakan korban dari R anak pimpinan pondok pesantren.

“Saya gak berani nanya-nanya anak saya. Ini aja sudah trauma. Dia mulai ngaku pas orang tua temannya yang hubungi saya ini,” ungkapnya.

Selama ini anaknya merasa takut sehingga tidak pernah melaporkan perkara ini kepadanya dan istri. Dari pengakuan korban, pelaku kerap menariknya ke dapur. Juga sempat mendatangi kamar korban.

Advertisement

Diketahui terduga pelaku melancarkan aksinya saat sedang libur puasa. Ia kini mondok di salah satu pesantren di Sulawesi Selatan.

“Saya berharap pelaku diberikan hukuman setimpal. Selain merusak kehormatan anak saya, dia juga menghancurkan masa depan anak saya,” pungkasnya.

Sementara,Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastia berjanji bakal mengusut kasus ini agar sesuai dengan fakta yang terjadi. Pihaknya kini sudah memeriksa sejumlah saksi untuk memperkuat keterangan korban.

“Masih kita dalami. Harap bersabar. Pasti akan kami kabari kalau ada perkembangan,” ucapnya.

Advertisement

Penulis : Ahmad Nugraha