Connect with us

Bontang

DPRD Bontang Pertanyakan Simpanan Dana RSUD di Bank Luar BPD

Published

on

BEKESAH.co, Bontang – Komisi II DPRD Bontang gelar rapat kerja bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang, terkait dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Rapat kerja digelar di Lantai 2 Sekretariat DPRD Bontang, Senin (15/8/2022).

Anggota Komisi II, Bakhtiar Wakkang meminta penjelasan kepada RSUD Taman Husada Bontang terkait adanya beberapa bank yang digunakan oleh rumah sakit plat merah tersebut untuk melakukan transaksi atau menyimpan cadangan dana BLUD.

Sementara pemerintah kota, memberikan penyertaan modal ke Bank Kaltimtara, harapannya semakin banyak modal yang diberikan ke bank milik daerah tersebut, akan mendapatkan deviden yang banyak juga untuk kas daerah.

“Ini kan berarti tidak konek antara pemerintah dan jajaran dibawahnya, pihak RSUD mungkin bisa dijelaskan kenapa ada bank lain yang digunakan untuk menyimpan cadangan dana BLUD selain BPD Kaltimtara,” ujarnya.

Advertisement

Merespon hal tersebut, Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan RSUD, Muhammad Aspianur menjelaskan bahwa pihaknya membuka kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sesuai dengan arahan Kementrian Kesehatan.

“Kemarin zamanya Covid, Kemenkes itu melanjutkan transfer rekening, semua di BRI,” tuturnya.

Ia pun menyebutkan, di RSUD ada 3 bank yang digunakan untuk melakukan transasksi, selain BPD Kaltimtara dan BRI, ada juga Bank Mandiri, namun untuk Mandiri sudah dihentikan sejak 2017 lalu.

Pihaknya pun mengaku bekerjasama dengan BRI memberikan efek yang cukup baik untuk RSUD Bontang. Pasalnya, suku bunga yang diberikan jauh lebih besar dibanding dengan Bank Kaltimtara. Selain itu, pihak BRI juga memberikan ambulance ke RSUD sebagai bentuk CSR.

Advertisement

“BRI menwarkan ke kami terkait kebutuhan, seperti ambulance, harganya tidak dilaporkan ke kami, tapi perkiraan 100-200 jutaan,” ungkapnya.

Baca Juga  BW Sebut Satgas Tak Punya Hak Atur Daerah

Diketahui, RSUD menyimpan dana di BRI senilai Rp 35 miliar, setiap bulannya pihaknya mendapat Rp 39 juta, sementara Bank Kaltimtara, modal yang diberikan Rp 5 miliar, setiap bulannya RSUD hanya menerima Rp 900 ribu.

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement