Connect with us

Bontang

Neni-Basri “Cerai”, Polres dan Bawaslu Khawatir Pilkada Tahun Ini Rawan Konflik

Published

on

BEKESAH.co– Antisipasi potensi tindak kecurangan jelang tahapan Pemilukada Kota Bontang, Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena mendatangi Kantor Bawaslu Kota Bontang untuk berkoordinasi agar Pemilukada 2020 berjalan lancar.

Rapat yang digelar di Bawaslu Bontang pada Kamis (4/6/2020) itu, dikatakan untuk meningkatkan komunikasi dan sinergitas antara Bawaslu dengan Polres Bontang.

“Apalagi akan memasuki masa penyelenggaraan Pilkada di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. Soal teknis, kami  sengaja bawa anggota Intelkam dan Reskrim, jadi dengan kehadiran kita di sini (Kantor Bawaslu), segala sesuatu nantinya bisa terkordinasi dengan baik,” ungkap AKBP Boyke.

Terkait soal pengamanan, ia menyebutkan dalam situasi pandemi sekarang ini, pengamanan jelang Pemilu perlu penangan tersendiri dengan tetap menerapkan pola hidup baru.

Advertisement

“Jadi kita harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, karena kita tidak mau ada kluster Pilkada,” tegasnya.

Pun demikian, Kapolres mengimbau kepada Bawaslu, agar meningkatkan komunikasi dengan Polres Bontang. Meski Bontang masuk ondeks kerawanan Pemilu rendah, namun jika Paslonya hanya dua, dimana posisi head to head maka akan memicu kerawanan.

“Kita harus sama-sama kerjasama, komunikasi, kordinasi, kolaborasi yang baik. Kalau nanti ada suasana yang panas, Bawaslu harus siap menyiram, jadi tidak boleh ada situasi yang panas,” kata Boyke.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Bontang Nasrullah, mengatakan, jika selama ini kordinasi sudah terjalin baik antara pihak Bawaslu dengan Polri.

Advertisement

“Terkait informasi publik, kami selalu aktif dan update setiap saat. Untuk pelanggaran hukum masalah sengketa Pilkada, kami sudah buat grup Sentra Gakumdu, grup ini untuk memudahkan kordinasi, dan sudah berjalan,” ujar Nasrullah.

Kepada Kapolres, Nasrullah juga meminta agar polisi memberikan pengamanan, apalagi jika hanya ada dua Paslon. Dimana diketahui kedua Paslon ini, sama-sama petahana dan pernah bertarung pada pemilu sebelumnya.

Baca Juga  Neni-Joni Deklarasi Bulan Ini, Klaim Didukung 5 Parpol

“Melihat ke belakang dulu aman, tapi ada gesekan 2005, dan pada 2015, ada black campaign. Yang jelas kami selalu kordinasi terkait hal-hal yang menyangkut Kamtibmas, saya minta dibantu keamanan, karena jika hanya dua Paslon akan rentan,” kata Nasrullah.(*)

Penulis: Ismail Usman

Advertisement