Connect with us

Bontang

DLH Bontang Pastikan Tak Ada Virus Corona Nempel di Sampah

Published

on

BEKESAH.co– Di tengah pandemi Covid-19, pengangkutan sampah jadi salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi, terlebih bagi mereka yang bertugas mengambil sampah di lingkungan yang terpapar virus corona.

Sejak ditetapkan sebagai tempat karantina pasien berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), tentu Hotel Grand Mutiara jadi lokasi yang butuh penanganan serta pengawasan khusus, termasuk masalah sampah yang dihasilkan para pasien.

Tak ingin kecolongan adanya virus menempel dibeberapa benda termasuk sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang memastikan seluruh sampah pasien OTG Covid-19 dari hotel eks Oak Tree streril dari virus sebelum di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kepala Kebersihan dan Pemanfaatan Sampah DLH Kota Bontang, Taufan Kurnia menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan satu kontainer khusus untuk menampung sampah para pasien Covid-19 di lokasi karantina.

Advertisement

“Sebagai antisipasi, sampah di sana (Grand Mutiara) kami kasih tempat khusus,” sebut Taufan, saat ditemui Bekesah.co, Kamis (4/6/2020).

Ia katakan, sampah para pasien OTG itu telah disemprotkan cairan disinfektan oleh petugas kebersihan hotel sebelum dibuang ke kontainer sampah.

Kepala Kebersihan dan Pemanfaatan Sampah DLH Kota Bontang, Taufan Kurnia

“Jadi sampah di dalam kontainer itu, kembali kami semprot lagi sebelum diangkut ke TPA,” kata Taufan.

Lebih lanjut, pada proses pengangkutan sampah ke TPA, DLH juga telah menyiapkan gerbang penyemprotan disinfektan sejak awal pandemi. Seluruh truk sampah sebelum masuk ke TPA akan disemprot disinfektan secara otomatis.

“Jadi setelah diangkut ke TPA, semua sampah-sampah itu kita semprot kembali. Selain disemprot, kita juga lakukan pembersihan khusus sebelum ditanam. Jadi sampah-sampah sudah steril,” katanya.

Advertisement

Taufan menyebut, ada dua personel kebesihan yang bertugas tempat karantina yang berada di Jalan Arif Rahman Hakim itu. Para petugas tersebut hanya dikhususkan untuk menangani sampah para pasien OTG. Keduanya pun telah dibekali alat pelindung diri sebagai antisipasi penyebaran pada petugas kebersihan.

Baca Juga  Warung Bubur Ayam Pertama di Bontang Sejak 1986, Kerap Didatangi Walikota

“Petugas kita kami bekali alat pelindung diri seperti hand sanitaizer, masker, dan baju pelidung. Namun baju pelindung kami hanya menggunakan jas hujan. Ditambah lagi diberi vitamin dan obat tambahan keperluan lainnya,” pungkasnya.(*)

Penulis: Ismail Usman

Advertisement