Connect with us

Bontang

Lawan Dominasi Trah Sofyan Hasdam dan Adi Darma, Andi Ade Lepu Gagas Poros Tengah

Published

on

Bakal calon Wali Kota Bontang Andi Ade Lepu.

BEKESAH.co, Bontang – Percaturan politik di Kota Bontang masih didominasi dua trah keluarga yang paling berpengaruh. Trah Sofyan Hasdam dan Adi Darma.

Dua kekuatan besar ini setidaknya sudah menguasai Kota Taman sejak 20 tahun terakhir. Dengan realita demikian dominasi ini dipercaya akan terus tumbuh subur.

“Dua keluarga ini sangat kuat. Makanya perlu menyiapkan jalan tengah untuk kita tawarkan ke masyarakat jalan alternatif,” kata Andi Ade Lepu kepada wartawan, Sabtu (27/4/2024).

Baca Juga  Sepuh Jawa Solid Dukung Sigit Alfian Jadi Bontang 1, Melamar ke Partai Megawati

Politisi sekaligus penulis itu mengatakan, jalan tengah ini sebagai bentuk tawaran kepada masyarakat agar penyelenggaraan pemerintahan di Bontang tidak hanya dikuasai oleh orang yang sama kemudian dilanjutkan oleh keluarganya. “Masyarakat kita ini terlalu santai sehingga jalannya perpolitikan itu tidak dinamis,” ungkapnya.

Advertisement

Menurutnya, ada pun  beberapa figur yang di luar trah itu bahkan hanya ingin menjadi  wakil wali kota saja. “Saya banyak komunikasi dengan teman-teman, semua rata-rata maunya jadi 02,”  katanya.

Untuk itu, Andi Ade memantapkan diri untuk maju menjadi penantang sebagai bakal calon wali kota Bontang. Sama seperti figur lain, untuk memuluskan langkah politiknya itu, ia sudah membangun komunikasi dengan partai politik, selain itu  menyiapkan opsi maju lewat jalur perseorangan.

“Kita sudah bangun komunikasi dengan beberapa partai. Salah satunya PAN,” ujar mantan Ketua DPD PAN Bontang itu.

Saat ini, dirinya sudah mengumpulkan sebanyak 6 ribu KTP dalam waktu dua pekan. “Kita target akan bertambah lagi,” tambahnya.

Advertisement

Andi Ade mengatakan, dibutuhkan keseriusan membangun Kota Bontang. Seorang pemimpin harus mampu melakukan percepatan dalam segala hal. Baik manajemen kepemimpinan, perbaikan ekonomi, dan tata kelola pemerintahan yang akseleratif.

“Bontang harus kita handle secara serius. Jangan jadi pemimpin  yang cuma keliling. Jangan santai. Kalau begini-begi saja kota ini tanpa wali kota pun bisa jalan,” katanya.

Andi Ade melanjutkan, sebagai kota kecil Bontang memiliki masalah besar yang harus diantisipasi sejak dini. Penurunan produksi migas dan berkurangnya pasar Badak LNG menjadi pekerjaan rumah yang harus segera teratasi. “Kita harus belajar dari Samarinda bagaimana meningkatkan pendapatan. Kita tidak bisa lagi berharap dengan PKT maupun Badak. Kita harus bersiap,” pungkasnya. (*)

Penulis : Redaksi

Advertisement

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG