Connect with us

Kutim

Bupati Kutim Ajak Semua Pihak Siapkan Kutim Jadi Super Hub Ekonomi Nasional Dukung IKN

Published

on

BEKESAH.co, Kutim – Daerah seperti Balikpapan, Samarinda Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim) dan lainnya bakal menjadi tulang punggung mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Terlebih IKN diproyeksikan menjadi super hub ekonomi nasional. Dengan kebijakan tersebut, tentunya turut berdampak pada metamorfosis daerah-daerah di sekitarnya menjadi serupa.

Pernyataan dimksud disampaikan Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman saat membuka kegiatan rapat koordinasi daerah (Rakorda) Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil (Adminduk) di Samarinda, Selasa (7/11/2023).

“Seperti yang telah disampaikan oleh jajaran Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) terkait RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) 2025-2045, Kabupaten Kutim tak lagi di definisikan sebagai daerah penyangga IKN, namun menjadi salah satu Super hub atau bisa dikatakan menjadi tulang punggung perekonomian nasional, mendukung IKN,” katanya.

Mengingat Kutim memiliki banyak sumber daya alam (SDA) dan faktor pendukung lainnya, hal tersebut sangat mungkin terwujud. Kutim menjadi super hub mendukung IKN.

Advertisement

Seperti potensi batu bara melimpah, perkebunan yang terus berkembang, perikanan dan kelautan hingga kawasan ekonomi khusus (KEK) di Maloy, Kaliorang. Sesuai dengan kebijakan nasional, SDA fosil seperti batu bara akan mulai di elemininasi. Sehingga fokus yang dikejar adalah memaksimalkan sumber daya yang terbarukan. Satu diantaranya adalah perkebunan kelapa sawit dan lainnya yang sudah berkembang pesat di Kutim.

Ardiansyah berharap, dalam waktu 10 sampai 15 tahun ke depan, industri hilirisasi sudah berjalan di Kutim. Orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut yakin KEK Maloy bakal menjadi kawasan pusat industri atau dengan kata lain menjelma sebagai super hub ekonomi nasional. Apalagi beberapa perusahaan besar nasional ada di Kutim dan bakal bertambah lagi untuk mengisi KEK di Maloy.

Baca Juga  Kejati Kaltim Tahan 2 Mantan Dirut Perusahaan Migas Terkait Dugaan Korupsi Penyertaan Modal

“Pertanyaannya sudah siapkah Kutim dengan kebijakan itu? Jawabannya ada pada kita sendiri. Yaitu mulai saat ini, kita sudah mulai menyusun kebangkitan kedua sektor perkebunan dan pertanian dalam arti luas. Tak hanya kelapa sawit, tapi juga potensi lainnya,” ujar Ardiansyah di hadapan para Camat dan ratusan Kepala Desa yang hadir di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda malam itu.

Tugas para Camat dan Kades mulai saat ini menurut Bupati adalah memaksimalkan potensi di daerahnya masing-masing. Pemerintah Desa harus selalu bersinergi dengan Pemkab mendorong pengembangan KEK di Maloy guna memproduksi bahan baku setengah jadi atau industri turunan dari SDA yang dihasilkan dari tanah “Tuah Bumi Untung Benua”. Sesuai dengan potensi di desanya masing-masing. Sehingga Kutim tak lagi mengekspor bahan mentah, namun mengirim bahan-bahan yang sudah diproduksi setengah jadi atau sudah jadi, dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Advertisement

“Kita harus pelajari, misalnya pisang kepok Grecek diolah menjadi apa oleh negara pembeli, hasil sawit diolah dulu sebelum di ekspor. Karena selain menjadi bahan bakar biodiesel, dari sawit bisa diolah produk turunannya menjadi minyak goreng, margarin, bahan kosmetik dan banyak lainnya,” sebut Ardiansyah mencontohkan.

Sektor pertanian juga menjadi tak kalah penting. Melalui Dinas Tamanan Pangan, Hortikultura, dan Peternakan mesti bisa mendorong pengembangan industri hilir. Sebagai contoh, ke depan Kutim tak hanya mengekspor pisang, namun juga mengolah produk turunannya seperti tepung pisang.

Di sektor perikanan, melalui Dinas Perikanan harus konsen pada pengembangan sektor dimaksud. Memproyeksikan pengembangan sektor perikanan dan kelautan hingga puluhan tahun ke depan mendukung keberadaan IKN. Tak hanya sekadar mendukung nelayan tradisional, namun juga mengembangkan perikanan modern didukung dengan industri pengolahan. Termasuk komoditi rumput laut, meskipun nanti membutuhkan komunikasi dan koordinasi di bidang kelautan karena kewenangannya berada di pemerintah provinsi.

Baca Juga  Agus Haris Dukung Boikot Produk Pro Israel, Minta Warga Bontang Bersabar

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG