Bontang

Anak-Anak Rentan Terserang DBD, Ini Imbauan DokterSpesialis Anak RSUD Taman Husada

Published

6 months ago

November 1, 2023

Pemeriksaan salah satu anak oleh dokter spesialisanak RSUD Taman Husada Bontang (ist)

BEKESAH.co, Bontang – Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bontang, didominasi penderita dari kalangan anak-anak. Hal itu disampaikan dokter spesialis anak RSUD Taman Husada, dr Ida ayu Laksmi Arnita Utari, M.Sc., Sp.A saat dikonfirmasi, Rabu (1/11/2023).

Dirinya menyampaikan, umumnya DBD bisa dialami siapa saja. Baik balita, anak-anak, maupun dewasa. Ia menganalisis, penyebab kalangan anak-anak yang mendominasi yakni karenadi usia tersebut, anak-anak sudah aktif bermain di luar rumahataupun di sekolah.

“Bisa jadi di lingkungannya masih banyak genangan air yang menjadi tempat jentik berkembang biak menjadi nyamuk. Untukitu seharusnya perlu langkah pencegahan dengan cara wargasetempat mengecek genangan air setelah turun hujan. Seperti di pot-pot bunga,” bebernya.

Ditanya soal waktu-waktu tertentu yang banyak terjadi kasusDBD, dr Laksmi, sapaan akrabnya mengatakan, bahwa di Bontang tidak mengenal yang namanya musim DBD. Sebabhujan bisa terjadi kapan saja. Dari data pasein yang di RSDU Tama Husada pun, sambung dia, juga selaku ada pasien DBD setiap waktunya.

Untuk itu sebagai langkah pencegahan, dr Laksmi mengimbaukepada setiap orang tua yang anaknya mengalami demamhingga tiga hari namun tak kunjung sembuh, agar segeramemeriksakannya ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Umumnya selain demam, kata dia, gejala DBD yang timbul saatDBD menyerang yakni sakit kepala, nyeri sendi, dan munculbitnik-bintik merah di tubuh.

“Segera ke fasiltas kesehatan untuk melakukan ceklaboratorium. Dari pemeriksaan itu akan ketahuan apakahdemamnya disebabkan DBD atau bukan. Hal ini sebagailangkah antisipasi dini,” imbau dr Laksmi.

Tak lupa dirinya mengajak masyarakat agar menerapkan 3M plus. Di sisi lain, implementasi metode Wolbachia yang saat inisedang diterapkan di Bontang, bisa berjalan efektif dalam menekan kasus DBD. (*)