Connect with us

Bontang

Soal Tranfusi Darah Beda Golongan, Begini Penjelasan BDRS Taman Husada Bontang

Published

on

dr Jayadi Festiawan, Sp.PK (Bekesah.co)

BEKESAH.co, Bontang – Tindakan transfusi darah biasanya sangat diperlukan bagi pasien rumah sakit yang mengalami kekurangan darah. Bahkan pada kasus tertentu, tindakan ini bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

Kendati begitu, darah yang akan didonorkan harus diperiksa terlebih dahulu untuk menguji kelayakan. Pemeriksaan ini diperlukan agar darah yang hendak ditransfuskan sesuai dengan golongan darah dan tidak memiliki penyakit. Bila hal ini luput, bisa berakibat fatal. Sebab bukannya menyelamatkan pasien lain, justru bisa mengancam nyawanya.

Pada banyak kasus, golongan darah O dengan Rh negatif bisa diberikan kepada siapa saja. Oleh karena itu, golongan darah O sering digunakan dalam kondisi darurat medis ketika golongan darah seseorang tidak diketahui dan ia membutuhkan transfusi segera. Pasalnya, golongan darah O dengan Rh negatif ini tidak memiliki antigen A maupun B di permukaan sel, sehingga cocok dengan setiap golongan darah A, B, atau O dan Rh lainnya. 

Sementara untuk golongan darah lain, mereka hanya bisa mendonorkan darahnya kepada golongan yang sama. Itu juga harus memerhatikan rhesusnya. Hanya golongan darah dengan rhesus positif yang bisa menyumbangkan darahnya untuk mereka dengan golongan darah yang sama, baik itu kepada yang rhesusnya negatif atau positif. 

Advertisement

“Dalam kondisi darurat, hal itu (transfusi golongan darah o ke golongan lain) masih bisa dilakukan. Misalnya mempertimbangkan jika hal itu tidak dilakukan, maka pasien akan mengalami alternatif terburuk (meninggal dunia). Sementara stok darah yang sesuai golongan tidak tersedia misalnya,” kata dr Jayadi Festiawan, Sp.PK, Penanggung Jawab Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) Taman Husada Bontang saat dikonfirmasi, (25/10/2023).  

Namun begitu dirinya menekankan, akan lebih aman jika transfusi dilakukan dengan golongan darah yang sama. Maka salah satu cara agar hal itu bisa terus berjalan, yakni dengan menjaga stok darah dalam keadaan aman. PMI Bontang, sambung dr Jayadi, biasanya juga memiliki sejumlah strategi bila stok darah dalam kondisi kosong. Yakni dengan membuka pengumuman melalui media sosial (medsos) resmi mereka, atau dengan menghubungi langsung bank data pendonor yang mereka miliki.

Baca Juga  Banyak Perusahaan di Bontang yang Langgar Aturan Ketenagakejaan, Karyawan Titipan dan Gaji tak Sesuai Standar

“Tapi jika dibutuhkan cepat, biasanya dicarikan dari keluarga pasien,” terangnya.  

Ditanya soal adanya potensi penyakit dalam darah si pendonor, dr Jayadi menyampaikan, sebelum dikirim ke rumah sakit, darah tersebut sudah disaring terlebih dahulu oleh PMI Bontang dari penyakit menular. Alhasil Ketika sudah di RSUD Taman Husada, Unit BDRS tinggal melakukan uji silang serasi untuk mencocokkan darah pendonor dengan darah pasien. (*)

Advertisement

Penulis : Maimunah Afiah

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement