Connect with us

Bontang

Ricuh di Pelabuhan Lok Tuan, 292 Penumpang Kapal Nyaris Tak Berangkat

Published

on

BEKESAH.co — Ratusan penumpang tujuan Labuan Bajo dan Bima memadati pelabuhan Lok Tuan pada Senin (28/6/2021) malam tadi. Setidaknya ada 292 calon penumpang yang nyaris tidak bisa berangkat.

Sebab, tiket yang mereka pesan dari jauh-jauh hari ludes. Keadaan pun mulai ricuh, karena suara sirene kapal sudah berbunyi, namun ratusan calon penumpang tak dapat kejelasan. Bisa berangkat atau tidak.

Itu diakui Syarifuddin, salah seorang calon penumpang tujuan Bima, kata dia, dirinya udah memesan tiket sejak 12 Mei lalu untuk keberangkatan 28 Juni. Namun, setiba di Pelabuhan Lok Tuan, dirinya kehabisan tiket.

“Pesan tiket online itu, tidak ada pemberitahuan habis, tidak ada juga dibedakan tiket normal sama tambahan,” ujarnya saat berbincang bersama awak Bekesah.co.

Advertisement

Kata Syarif, setidaknya dia bersama 22 orang keluarganya sudah tiba di Pelabuhan Lok Tuan sejak Sabtu (26/6) kemarin. Perjalanannya cukup jauh, dari Tanah Hulu.

“Iya ada 22 orang, 7 orang sudah ada tiketnya, udah di dalam kapal. Kami ini sisanya masih nunggu,” ucap perantau yang bekerja sebagai petani sawit.

Sama halnya dengan Remigius Tolong, calon penumpang tujuan Labuan Bajo ini menyayangkan dirinya dan keluarga belum bisa memasuki kapal.

Padahal, dia sudah memesan melalui orang Pelni, dan memenuhi persyaratan mengirim foto KTP via whatsapp serta membayar tarif tiket. Namun hingga saat ini, dirinya belum menerima cetakan tiket tersebut.

Advertisement

“Sudah tadi barusan diminta uangnya, sudah bayar. Tinggal tunggu tiketnya aja ini,” ungkapnya.

Dirinya mengaku emosional, sebab sudah menunggu di Pelabuhan sejak 3 hari yang lalu. Ditambah lagi, dirinya membawa anak yang masih bayi dan juga istri yang baru saja selesai dioperasi.

Baca Juga  Mendarat di Kaltim Hari Ini, Vaksinasi Serentak Bakal Dimulai 14 Januari

“Saya ada 11 orang yang mau berangkat, kasihan anakku masih bayi sama istriku baru selesai dioperasi juga,” ucap pria yang bekerja di Muarakaman itu.

Situasi pun meredah, saat pihak terkait, baik dari Pemerintah Kota Bontang maupun Tim Satuan Tugas Covid-19 memberikan toleransi agar ratusan penumpang tersebut bisa berangkat. Namun masih menunggu hasil kordinasi dari Pelni Pusat.

Advertisement

Penulis : Maimunah Afiah