Connect with us

Kaltim

Naiknya Tarif Tol Disebut Melukai Hati Masyarakat Kaltim

Published

on

BEKESAH.co – Tarif jalan tol Balikpapan-Samarinda naik 16 persen mulai Rabu, 26 April 2023. Kendaraan golongan I seperti sedan dan minibus harus membayar Rp 1.474 per kilometer untuk melintasinya. Besaran tarif tol tersebut termasuk yang tertinggi se-Indonesia.

Kenaikan tarif tol ini dasarnya ialah Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No 398/KPTS/M/2023. Penyesuaian tarif disebut telah melewati beberapa pertimbangan. Satu di antaranya adalah inflasi dua tahun terakhir.

“(Inflasi) mulai Mei 2020 hingga September 2022 sebesar 7,19 persen. Kami juga mempertimbangkan perhitungan evaluasi nilai rencana usaha,” demikian Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda, Jinto Sirait, selaku pengelola Tol Balsam dikutip Bekesah dari kaltimkece.id.

Jinto menjelaskan, nilai rencana usaha dievaluasi karena penambahan lingkup konstruksi di Seksi I dan Seksi V Tol Balsam. Penambahan tersebut berpengaruh kepada naiknya nilai investasi yang dikeluarkan badan usaha jalan tol. Penyesuaian tarif juga mempertimbangkan keseimbangan antara kemampuan membayar pengguna jalan tol dengan pengembalian investasi yang kondusif. Termasuk pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) dan peningkatan pelayanan.

Advertisement

“Seperti penambahan jumlah alat transaksi layanan bergerak berupa mobile reader sebanyak 14 unit. Ada juga layanan penyediaan area top-up center,” urai Jinto.

Pelayanan berikutnya adalah pemeliharaan jalan dengan metode scrapping filling overlay dan beautifikasi taman di sepanjang jalur tol. Ada pula fasilitas kamera pengawas di 47 titik serta variable message sign atau VMS. Perangkat VMS yang dapat menampilkan pesan kepada pengguna jalan ini terpasang di tujuh titik.

Standar pelayanan berikutnya ialah kendaraan operasional 24 jam. Kendaraan terdiri dari enam mobil customer service, empat ambulans, dan delapan mobil derek. Ditambah lagi dua mobil rescue dan lima mobil patroli jalan raya.

Baca Juga  Rapat TAPD Kutim Sering Digelar di Luar Daerah, Komisi B DPRD : Gak Masalah yang Penting Outputnya

Sehubungan Idulfitri, Jinto menambahkan, pengelola jalan tol telah bersiap menyambut arus mudik dan arus balik. Jumlah kendaraan biasanya naik 50 persen selama Hari Raya.

Advertisement

Tarif yang Tergolong Tinggi

Sebelum tarif naik, sebuah minibus (kendaraan golongan I) yang melewati rute terjauh Manggar-Simpang Jembatan Mahkota II membayar Rp 125 ribu. Sekarang, naik menjadi Rp 146.500 untuk rute yang sama atau Rp 1.474 per kilometer.

Menukil layanan informasi yang disediakan Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPR, tarif tol Balikpapan-Samarinda tergolong mahal. kaltimkece.id memetik sampel yang mewakili tiga pulau sebagai dasar perbandingan. Pertama, ruas tol Medan-Tebing Tinggi, Sumatra Utara, yang mewakili Pulau Sumatra. Jalan tol sepanjang 61 kilometer itu tarifnya Rp 909 per kilometer.

Pulau Jawa diwakili ruas tol Surabaya-Mojokerto dan Jakarta-Tangerang. Tarifnya Rp 875 per kilometer dan Rp 307 per kilometer (lihat infografik). Sementara itu, tol Makassar Seksi IV mewakili Pulau Sulawesi. Tarif tol di ibu kota Sulawesi Selatan itu Rp 864 per kilometer. Dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa tarif jalan tol Balsam adalah yang termahal di Indonesia.
Sebagai informasi, masyarakat Kaltim memiliki andil dalam pembangunan jalan tol Balsam. Menurut siaran resmi Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, nilai investasi Tol Balsam adalah Rp 9,9 triliun. Dari lima seksi jalan tol, sumber dana pembangunan Seksi I adalah APBD Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar.

Advertisement

Pembangunan Seksi V didanai APBN yang berasal dari pinjaman Tiongkok sebesar Rp 848,55 miliar. Pendanaan untuk membangun Seksi II, III, dan IV dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda.

Baca Juga  Komisi IV DPRD Kaltim Dorong Pengembangan Telemedicine untuk Wilayah 3T

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Syafruddin, yang menyadari hal tersebut menyampaikan tanggapan. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu mengaku kecewa. Menurutnya, kenaikan tarif tol telah melukai hati masyarakat Kaltim.

“Saya kecewa berat atas kenaikan tarif tol,” tuturnya.

Menurutnya, Tol Balsam bukanlah bisnis murni mengingat ada sumbangsih APBD Kaltim. Besarnya sekitar 15 persen dari total investasi Tol Balsam. Pengelola tol, ingat Syafruddin, harus mempertimbangkan uang rakyat yang menjadi bagian pembiayaan jalan tol. Lagi pula, jalan bebas hambatan itu dibangun dengan semangat mempercepat arus manusia dan barang termasuk mobilisasi hasil pertanian.

Advertisement

“Itu esensinya. Ketika jalan tol (sudah) murni dijadikan bisnis, keluar dari semangat itu. Kita tentu tidak ingin yang seperti itu,” tutupnya. (*)

Sumber : Kaltimkece

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini 

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement