Connect with us

Bontang

Diseleksi Ketat, Baznas Bontang Akan Bantu Bayar Utang Korban Pinjol

Published

on

BEKESAH.co – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bontang akan memberikan bantuan kepada warga yang terlilit utang, termasuk korban pinjaman online (pinjol).

Namun, bantuan ini tidak serta merta mudah didapatkan oleh para pemohon (warga). Sebab, pihak Baznas Bontang akan melakukan seleksi ketat. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketergantungan masyarakat terhadap lembaga tersebut.

Pasalnya, Baznas Bontang kerap melakukan survei di lapangan soal warga yang terlilit utang. Banyak dari mereka (warga) yang terjerat karena urusan bisnis, salah satunya pada pinjol.

Ketua Baznas Bontang, Kuba Siga.(Mae/Bekesah.co)

“Kami tidak mau membuat mindset masyarakat itu, apa-apa (bantu lunasi utang) ke Baznas. Ada Baznas yang bantu. Tidak, itu tidak mendidik, yang ada warga akan bergantung, tidak ada usaha,” tutur Ketua Baznas Bontang, Kuba, saat ditemui Bekesah.co di kantornya, Senin (15/11/2021).

Kriteria Warga yang Berhak Mendapat Bantuan

Advertisement

Kuba juga menjelaskan, ada 8 golongan orang yang berhak dibantu oleh uang zakat, salah satunya adalah gharim (orang yang berutang dan tidak sanggup membayar). Tapi, alasan berutang tersebut harus memiliki landasan yang kuat.

Misal, orang tersebut berutang karena tidak sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya, makan dan minum. Sehingga dia terpaksa melakukan  pinjaman.

“Tapi yang kami teliti di lapangan tidak seperti itu, mayoritasnya banyak dari mereka yang melakukan pinjol karena persoalan bisnis, bangkrut. Bahkan ada yang sampai miliaran,” jelasnya.

Baca Juga  Keluh Warga Bontang Korban Pinjaman Online, Utang Sejuta Ditagih Rp 10 Juta
Advertisement

Ia mengakui bahwa Baznas tidak bisa menanggung semua pembayaran utang yang bersangkutan. Walaupun sejatinya, pihaknya dituntut untuk melakukan hal itu. Tapi tidak secara gamblang akan diberikan. Ada beberapa proses yang perlu dilakukan. Salah satunya menganalisis kebutuhan hidup.

Jangan sampai, lanjut Kuba, mereka melakukan pinjaman hanya untuk terlihat hidup mewah, makan di restoran ataupun kafe. Padahal tidak seimbang dengan penghasilan yang didapatkan.

Pun, ketika di lapangan ada ditemukan warga yang secara kriteria berhak menerima bantuan, maka pihaknya juga tidak akan langsung memberikan sejumlah uang.

Karena, beberapa pengalaman yang terjadi,warga yang diberikan bantuan untuk melunasi utang, malah melenceng. Contoh, seharusnya dibayar untuk kebutuhan makan, tapi biaya itu dibuat untuk bisnis.

Advertisement

“Hal itu yang kami sayangkan, makanya kami akan melakukan seleksi ketat. Tidak mudah. Utang yang dibayarkan itu hanya soal utang makan dan minum,” ujarnya.

Berapa nominal yang diterima, Baznas tidak memiliki standar jumlah tersebut. Hanya saja, pihaknya akan melihat dan mempertimbangkan dari fasilitas hidup yang digunakan oleh yang bersangkutan.

Kuba juga mengimbau kepada masyarakat Bontang, untuk tidak melakukan transaksi pinjol yang berakibat fatal dan merugikan warga.

“Jangan tergiur dengan janji-janji di pinjol. Itu menjerumuskan ke ribah,” tutupnya.

Advertisement

Penulis : Maimunah Afiah

Continue Reading
Advertisement