Connect with us

Bontang

Dinkes Wajibkan Peserta MTQ Kantongi Rapid Antigen Negatif

Published

on

BEKESAH.co – Penggunaan alat uji tes Covid-19, GeNose C19, di Bontang masih menuai pro dan kontra. Pasalnya, akurasi dari hasil tes tersebut dinilai kurang valid.

Padahal, GeNose C19 diusulkan menjadi salah satu opsi untuk mengecek status peserta dan pendamping MTQ yang akan datang ke Bontang pada Juni mendatang.

Karena kabarnya, persediaan rapid antigen di Bontang sangat minim. Setidaknya hanya tersedia 350 alat. Sedangkan jumlah peserta dan pendamping MTQ mencapai 1000 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bahauddin mengatakan, pihaknya sudah mewajibkan setiap peserta membawa rapid antigen negatif dari daerah asal.

Advertisement

Sebab, kata dia, kegiatan MTQ merupakan acara yang berskala besar. Dihadiri oleh banyak orang sehingga potensi terjadinya lonjakan sangat dikhawatirkan.

Terlebih, orang-orang yang datang nantinya berasal dari 9 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, ia menyarankan agar setiap peserta maupun pendamping di tes menggunakan rapid antigen, yang status akurasinya sudah jelas.

“Walupun GeNose sudah izin edar, tapi tingkat akuratnya belum bisa dipastikan,” katanya, Jumat (21/5/2021).

Sementara itu, Wakil Ketua I Satgas Bontang, Choirul Huda sempat menyarankan penggunaan GeNose.

Advertisement

Menurutnya, alat tersebut masih digunakan di beberapa fasilitas umum, seperti bandara maupun terminal kereta api Indonesia.

Ia menilai, bahwa GeNose cukup layak untuk menutupi kekurangan persediaan rapid antigen di Bontang.

“Genose sudah tersedia di Rumah Sakit PKT, nanti tinggal dikordinasikan saja kalau memang dibutuhkan,” ujarnya.

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement
Baca Juga  Sopir Bus Laka Mematikan Simpang RSUD Bontang Terancam 6 Tahun Penjara