Bontang
Sarasehan Tokoh Jawa Tunjuk Sigit Maju di Pilkada Bontang Tuai Kritik, Banyak Paguyuban Keberatan
BEKESAH.co, Bontang – Sejumlah ketua paguyuban Jawa menyayangkan keputusan pengurus DPD Ikapakarti yang menggelar sarasehan tanpa koordinasi dengan seluruh anggota. Terpilihnya Kepala Kesbangpol Sigit Alfian yang direkomendasikan sebagai keterwakilan figur Jawa pada pemilihan kepala daerah tahun ini dinilai menyalahi prosedur Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi.
Ketua Paguyuban Warga Jombang Sektiono mengatakan, tempo hari mendapat undangan secara personal sebagai salah satu pembina Ikapakarti. Dalam undangan tertera tulisan agenda kegiatan Sarasehan. Setibanya di lokasi, ia kaget melihat forum itu laiknya sebuah konfensi.
“Dalam bayangan saya, Sarasehan itu kan rembuk warga yah. Ini kok sudah seperti konfensi politik. Sudah ramai tim panelis kemudian sudah ada calonnya. Beda cerita ini sudah. Saya pasif jadi enggak ngerti situasi,” katanya kepada Bekesah, Kamis (18/1/2023).
Sekti sudah mencium akan ada keributan pasca keputusan itu. Benar saja nyaris seluruh ketua paguyuban merasa keberatan. “Sekarang ramai jadi pembicaraan ada ketidak sesuaian dengan apa yang dilaksanakan. enggak tahu proses seperti apa. Banyak yang merasa tidak dilibatkan ,” katanya.
Secara kefiguran, Sekti tak menyoal siapa pun tokoh yang diusung. Namun proses yang tidak transparan membuat dirinya keberatan. “Prosesnya aja yang saya soal,” tukasnya.
Muhammad Baqrun yang kondang disapa Pak De Koran mengatakan hal serupa. Dia menyoal pengurus DPD Ikapakarti yang tak pernah mengajak ketua paguyuban dan ketua kesenian untuk berkomunikasi mengenai tahapan sejak awal. “Saya orang yang menolak pertama kali hasil sarasehan itu karena melanggar AD/ART,” katanya.
Menurutnya pemegang mandat adalah ketua paguyuban namun tak pernah dilibatkan. “Sarasehan sudah ada 4 calon. Kapan rapatnya. Itu semua keputusan sepihak mestinya adakan rapat kalau ada namaa-nama yang kita dukung,” kesalnya.
Sementara, Ketua Paguyuban Banyuwangi, Sukmo Raharjo menilai semua yang masuk dalam keanggotaan memiliki hak yang sama. Sehingga segala proses dalam organisasi mesti dilakukan dengan musyawarah mufakat. Tidak dilakukan secara diam-diam. “Idenya bagus . Saya setuju artinya warga Jawa bersatu. Tapi kurang elegan dalam Bahasa Jawa dibilang Ramai Ajang Tapi Enggak Ada Isinya,” sebutnya.
Dia berharap proses Sarasehan itu dapat diulang. “Saya nunggu juga sebagai orang Ikapakarti,” tandasnya. (*)
Penulis : Redaksi
JANGKAU BERITA BEKESAH LEBIH BANYAK DI GOGGLE NEWS klik link di bawah ini
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMLWJygsw9aThAw?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid
Atau dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini