Connect with us

Korporasi

PT KPI Bekali Pelatihan IRT di Tanjung Laut Indah, Jadi Kader Pemantau Jentik dan Tanggap Kebencanaan

Published

on

BEKESAH.co, Bontang – Puluhan Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan berkesempatan mengikuti Pelatihan Kader Pemantau Jentik (Jumantik) dan Masyarakat Tanggap Bencana (MTB) pada program Kampung Minim Sampah oleh PT Kaltim Parna Industri, Kamis (26/10/2023).

Pelatihan ini diikuti ibu-ibu dari empat RT di kawasan pesisir yang selama ini menjadi fokus PT KPI dalam program KAMIS, diantaranya RT 7,8,9,10, dan 31.

Supervisor CSR & Eksternal Relation PT KPI, Susana Afriati berharap melalui program Kampung Minim Sampah yang mereka gagas dengan Bank Sampah Pesisir masyarakat semakin sadar dengan lingkungan hidup yang bersih. Dengan kesadaran itu diharapkan terwujudnya program kampung iklim (Proklim) dan Tanjung Indah menjadi salah percontohan di 15 kelurahan yang ada di Bontang.

“Semoga lewat materi-materi yang dibahas dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu-ibu di Tanjung Laut Indah,” harapnya.

Advertisement

Materi pertama dipaparkan oleh Kasi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan, Nur Ilham tentang penanganan kasus DBD dengan teknik Wolbachia. Dimana Bontang terpilih menjadi 5 kota di Indonesia yang ditunjuk Kementerian Kesehatan menjadi kota percontohan pelaksanaan teknik ini.

Dia menjelaskan, pemilihan Kota Bontang sebagai pilot project Wolbachia lantaran selama dua tahun terakhir, Bontang menempati kasus dengan jumlah DBD tertinggi se-Indonesia.

“Teknik ini dengan mengawinkan nyamuk aedes aegepty dengan nyamuk yang sudah terpapar bakteri wolbachia dari tumbuh-tumbuhan,” terangnya.

Efikasi pengentasan DBD dengan teknik Wolbachia terbukti ampuh menurunkan jumlah kasus menjadi 70 persen. Intervensi yang dilakukan yaitu dengan menitipkan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di rumah warga dan fasilitas umum. Penggantian telur nyamuk ber-Wolbachia dilakukan setiap 2 minggu sekali, dalam periode 6 bulan.

Advertisement
Baca Juga  Sambut Hari Kemerdekaan RI, Badak LNG Beri Bantuan ke Pejuang Veteran di Bontang

“Setelah periode pelepasan selesai serta diperkuat dengan hasil monitoring persentase Wolbachia yang telah mencapai 60% atau lebih, maka intervensi tersebut akan memberi proteksi kepada masyarakat dari ancaman dengue,” paparnya.

Sementara, Purbaya Penanggung Jawab Program DBD Puskesmas Bontang Selatan I membahas mengenai sosialisasi pemantauan Jumantik RT di Kawasan Bontang Selatan, mengatakan, kesadaran dan peran serta masyarakat belum sepenuhnya mendukung kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. Hal itu karena kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan.

“Pergerakan masyarakat sejauh ini belum optimal,” katanya.

Masalah lain belum optimalnya penanganan ini, karena belum diterapkannya metode satu rumah satu Jumantik. Penyebabnya, lantaran belum ada anggaran khusus yang dialokasi Pemkot Bontang.

Advertisement

Kendati begitu, lanjut Purbaya, serangkaian program pengentasan DBD tetap rutin mereka kerjakan. Misalnya, pemberantasan sarang nyamuk di seluruh wilayah Puskesmas Bontang Selatan 1 secara serentak dan berkesinambungan. Lalu pengendalian vektor penyebab DBD, dari Fogging, Abatisasi, dan Predator Alami.

Pada sesi terakhir, peserta kembali dibekali Materi Tanggap Kebencanaan oleh petugas Damkar, Perwakilan Tim Safety PT KPI dan BPBD. Peserta juga berkesempatan untuk mengikuti simulasi langsung penanganan bencana kebakaran menggunakan teknik dasar pemakaian handuk basah mematikan kompor yahg terbakar.

Sementara, Kasi Pemerintahan Tanjung Laut Indah Husein, sangat mengapresiasi yang konsisten memberikan pembinaan terhadap warga Tanjung Laut Indah khusus di bisang lingkungan.

“Terima kasih PT KPI atas dedikasi dan keseriusan pembinaan warga kami,” tutupnya.

Advertisement

Penulis : Ahmad Nugraha

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement