Connect with us

Bontang

Marak Balap Motor Liar Remaja di Bontang Lestari,  Dewan Ini Usul Pemkot Sediakan Tempat 

Published

on

BEKESAH.co, Bontang – Aksi kucing-kucingan remaja yang kerap balap liar di kompleks Perkantoran di Bontang Lestari menyita perhatian legislator.

Bahkan informasi yang diterima dari pihak kepolisian, peserta tidak hanya dari Bontang saja, ada pula dari Sangatta ataupun Samarinda.

Aksi tersebut membuat masyarakat sekitar resah. Risiko besarnya pun akan mengakibatkan kecelakaan, karena menggunakan kecepatan di luar standar aman. Diketahui, kecepatan di dalam kota maksimal 40 KM/jam.

Baca Juga  Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Pemerkosaan Paman ke Ponakan, Keterangan Korban dan Saksi Beda

Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina pun meminta kepada pemerintah untuk menyediakan wadah bagi para pembalap itu, agar tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar dan agar lebih tertib dilakukan pembinaan.

Advertisement

Ia pun mewanti-wanti kegiatan balap liar ini, jangan sampai ada oknum-oknum yang mengakomodir dan mengambil keuntungan dari aksi tersebut.

Amir Tosina saat ditemui wartawan. (Maimunah/Bekesah.co)

“Itu kan salah satu hobi, jadi perlu dibina dan disediakan wadah, jadi tidak menggunakan jalan umum yang mengakibatkan resiko kecelakaan,” ujarnya saat ditemui wartawan, Senin (22/8/2022).

Ia juga mengingatkan agar para pengendara yang menggunakan knalpot bising tidak berkeliaran di jalan protokol. Menurut Amir suara knalpot tersebut menggangu pengendara lain. Terlebih jika lewat di dalam gang, yang notabene banyak penduduk.

“Itu sangat meresahkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Bontang, AKP Edy Haruna sudah sering mendapat aduan dari masyarakat terkait aksi balap liar yang meresahkan itu.

Advertisement

Diketahui aksi tersebut mengundang banyak massa, contohnya, banyak warga Bontang yang nonton aksi balap liar tersebut. Sebab, dianggap sebagai aksi hiburan.

Bagaimanapun, kata Edy, aksi balap liar sangat berbahaya, sebab pengendaranya tidak menggunakan alat safety yang memadai, misal helm standar, baju balap dan lainnya.

“Sejauh ini kami terus melakukan patroli, baik di dalam kota maupun area yang rawan digunakan untuk aksi balap liar,” katanya.

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement