Connect with us

Bontang

Kadinkes Bontang: Insomnia Berlebih Bisa jadi Gejala ODGJ

Published

on

BEKESAH.co, Bontang – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Toetoek Pribadi Ekowati mengungkapkan penanganan ODGJ harus dilakukan sedini mungkin. Orang yang susah tidur atau insomnia, stres, dan depresi bila tidak tertangani dengan baik bisa berlanjut dengan gejala gangguan jiwa yang lebih berat.

“Perlu untuk masyarakat sedini mungkin mendekteksi, jika melihat ada keluarganya yang mungkin bergejala segera konsultasi ke puskesmas,” ungkapnya.

Baca Juga  139 ODGJ di Bontang Terdata, 5 Dirujuk ke Samarinda karena Bikin Gaduh

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, dr Toetoek Pribadi Ekawati.

Dia mengatakan, di puskesmas ada pelayanan pendampingan melalui program kesehatan jiwa. Jika perlu rujukan pihaknya akan mengarahkan ke rumah sakit yang mempunyai psikiatri dan dokter jiwa.

“Gangguan jiwa itu bukan berarti gila. Bila stress dan depresi, tidak ditangani, tidak mustahil menjadi gila,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Kota Bontang mencatat sebanyak 139 orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) rutin mendapat perawatan. Angka ini tersebar di tiga kecamatan seluruh Bontang.

Advertisement

Sebarannya, Bontang Utara 53, Selatan 44, dan Barat 32.

Koordinator Seksi Penyakit Tidak Menular Dinkes, Nur Ilham menjelaskan, ODGJ yang berhasil didata ini merupakan pasien yang terdata di seluruh puskesmas.

“Ini adalah orang-orang yang rutin berobat di Puskesmas,” ungkapnya.

Ilham menyebut, pasien ODGJ yang rutin berobat tidak bisa disamaratakan dengan yang kerap ditemui di jalan. Pasalnya, mereka hanya beraktivitas di rumah dan selalu dipantau oleh keluarga.

Advertisement

Beda halnya ODGJ yang kerap beraktivitas di lapangan. Sejauh ini, Dinkes mencatat sudah ada lima yang berhasil diamankan oleh lintas OPD, Dinkes, Dinsos, dan RSUD Taman Husada.

Misalnya Intan ODGJ yang sempat viral lantaran melakukan pengrusakan di salah satu toko ponsel di Jalan Ahmad Yani beberapa waktu lalu. Kini sudah dirujuk di rumah sakit jiwa Samarinda.

Juga Asmar, ODGJ yang kerap tidak mengenakan busana juga dirujuk ke Samarinda. Menurutnya, penanganan ODGJ memang harus dilakukan lintas sektoral.

“Sudah berjalan kerjasamanya, pas kami lakukan penindakan. Kolabora ini yang harus dilakukan,” ungkapnya.

Advertisement

Penulis : Ahmad Nugraha