Bontang

Atasi Baby Blus Syndrome, Ini Saran Dokter Spesialis Anak RSUD Taman Husada

Published

6 months ago

November 1, 2023

dr Ida ayu Laksmi Arnita Utari, M.Sc., Sp.A(Bekesah.co)

BEKESAH.co, Bontang – Baby blues syndrome merupakan kondisi ketika seorang ibu mengalami depresi ringan paska melahirkan. Masalah kesehatan mental yang satu ini sering kali menyebabkan ibu merasa lebih emosional dan sensitif setelahmelahirkan. Seperti mudah sedih, marah, dan menangis.

Meski terkadang terlihat sepele, kondisi ini bisa berdampakburuk baik bagi ibu maupun bayi apabila tidak segera ditangani. Dokter spesialis anak RSUD Taman Husada, dr Ida ayu LaksmiArnita Utari, M.Sc., Sp.A menyebut, sejatinya yang paling mengetahui teknis terkait hal ini yakni dokter spesialiskandungan. Namun karena berdampak kepada anak dari ibunyatersebut, alhasil pihaknya turut menyampaikan beberapa saran agar sang ibu dari bayi tersebut mau untuk melaksanakankewajibannya mengasuh si buah hatinya.

“Yang paling penting memang harus ada dukungan penuh(support system) dari keluarganya. Bahkan bukan hanya saatkelahiran, tetpi mulai dari mulai mengandung. Karena baby blues syndrome ini sebenarnya kondisi ibu yang belum siap. Akhirnya kondisi psikologisnya terganggu,” jelasnya saatdikonfirmasi, Rabu (1/11/2023).

Proses melahirkan merupakan momen yang tidak mudah untuksetiap ibu, sehingga tak jarang ibu mengalami perubahansuasana hati secara drastis hingga mengalami baby blues syndrome. Dikutip dari beberapa sumber, umumnya gejala ini dapat memburuk pada hari ke 3-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama 14 hari. Meski begitu, kondisi ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Apabila kondisi tersebut takkunjung membaik setelah 2 minggu, maka ibu harus segeraberkonsultasi dengan dokter terkait. Hal ini dikarenakan baby blues dapat berlanjut menjadi postpartum depression (depresi pasca melahirkan) yang dapat membahayakan ibu dan bayi.(*)