Connect with us

Bontang

Wanita Muda yang Meninggal Tertabrak Seorang Apoteker di RS Amalia

Published

on

Rumah duka korban kecelakaan di Tanah Merah.

BEKESAH.co, Bontang – Direktur RS Amalia dr Yuniarti Arbain membenarkan wanita yang meninggal akibat tertabrak truk di Tanah Merah Jalan Poros Samarinda-Bontang adalah karyawannya.

Dia mengatakan Dea –sapaan akrab almarhumah– merupakan apoteker yang sudah dua tahun bekerja di rumah sakit. Selama berkerja, almarhumah dikenal sebagai sosok yang ramah.

“Kami kaget sekali dengar kabar ini. Betul dia bekerja di tempat kami. Anaknya baik sekali,” katanya saat dihubungi Bekesah, Sabtu (14/10/2023).

Baca Juga  Kronologi Wanita Muda di Bontang Meninggal Tertabrak Truk di Tanah Merah

Dr Yuyun mengatakan, setiap bekerja almarhumah Dea diantar jemput oleh orang tua ke rumah sakit. Untuk itu, dia merasa kaget jika almarhumah berangkat ke Samarinda hanya seorang diri.

Advertisement

“Makanya kami mau pastikan apa almarhum boncengan atau memang sendiri aja,” katanya.

Atas kejadian ini, dr Yuyun berharap agar Pemprov Kaltim segera menindak kendaraan yang melebihi muatan.

Seorang wanita asal Bontang bernama Dea Nurul Afifah (24) meninggal akibat tertabrak truk di kawasan Tanah Merah Jalan Poros-Samarinda Bontang, sekitar pukul 15.10 WITA.

Informasi yang diterima Bekesah dari saksi kejadian Ningsih warga setempat, korban yang merupakan apoteker di salah satu rumah sakit swasta di Bontang mengendarai sepeda motor Honda Vario dari arah Bontang menuju Samarinda. Kondisi jalan yang licin, akibat cuaca yang baru saja diguyur hujan membuat korban kesulitan mengendarai sepeda motornya.

Advertisement

“Supir ini nda lihat kalau ada korban. Posisi kan turunan pas dekat BNN, jalanan “licin habis hujan pas depan rumah saya,” bebernya saat dihubungi Bekesah melalui sambungan telepon.

Dia mengatakan, dari keterangan supir kemungkin korban tergelincir saat melewati jalan yang licin. Sopir juga tak melihat kalau ada korban yang mengendarai sepeda motor.

“Pas tetangga saya teriak, mungkin supir baru sadar. Saya datangi, keluar darah dari mulut korban. Saya periksa nadinya sudah nggak ada,” katanya.

Ningsih kemudian berinisiaitif  mencari ponsel korban. Sayang, ponsel korban menggunakan kata Sandi. Tak habis akal, ia kemudian mencari identitas korban lalu memotonya.

Advertisement

“Saya foto baru saya sebar ke grup Bubuhan Samarinda. Siapa tahu ada yang kenal dan bisa menghubungi keluarga,” katanya.

Usai kejadi sopir hingga kini masih di lokasi kejadian. Sementara jenazah korban dilarikan ke Rumah Sakit AW Syahrani.

Penulis : Ahmad Nugraha

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

Advertisement

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG