Connect with us

Bontang

Disnaker Urus Pemulangan TKW Asal Bontang yang Ngaku Dijual ke Suriah, Ini Poin Pentingnya

Published

on

BEKESAH.co, Bontang – Kepala Dinas Ketenagakerjaan Bontang Abdu Safa Muha mengatakan akan mengutus mediator untuk berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) berkaitan dengan kasus Ayu Febriani, TKW asal Bontang yang mengaku dijual ke Suriah. Rencananya, konsultasi itu bakal dilakukan besok Selasa (10/4/2023).

“Kata kuncinya itu progres pemulangan warga Bontang Ayu Febriani,” katanya saat dihubungi Bekesah melalui sambungan seluler, Senin (10/4/2023).

Dia menyebut, ada tiga poin penting yang akan disampaikan ke Kemenlu RI. Pertama ihwal tata cara pemulangan, kedua terkait kontrak kerja antara Febri dan majikan yang sudah berjalan, terakhir menulusuri surat per tanggal 8 November 2022 Kemenlu RI dengan DPC Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) untuk mengetahui keberadaan agen penyalur yang bernama Eli Saraswati.

“Tiga poin ini yang akan kami konsultasikan,” sebutnya.

Advertisement

Safa menyarankan agar pihak keluarga melaporkan agen penyalur ke pihak yang berwajib. Itu sebagai pertanggungjawaban karena menempatkan Febri ke Suriah. Padahal perjanjian di awal Febri bersama ketiga rekannya ditawarkan bekerja di Turki.

“Identitasnya kan ini ada semua sama Febri. Jadi keluarga harus lapor biar bisa diproses untuk menebus dan mempertanggungjawabkannya,” bebernya.

Menurutnya, pemerintah tidak akan menebus biaya yang harus diganti untuk memulangkan Febri. Pasalnya, perempuan yang berdomisili di Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat itu berangkat secara ilegal. Tak pernah melakukan komunikasi ke Disnaker. Giliran ada masalah kemudian meminta pertolongan pemerintah.

“Itu sepenuhnya jadi tanggung jawab agen. Itu yang harua dicari. Sampai sekarang kan si agen ini tidak bisa dihubungi,” ujarnya.

Advertisement

Kendati demikian, pihaknya mengaku cukup simpati dengan beban jam kerja Febri yang melewati batas. Dengan total waktu 16 jam itu, Febri harus bekerja dari pagi hingga malam hari.

Belum lagi ada fakta Febri tak diperbolehkan keluar dari apartemen selama bekerja setahun belakangan.

“Tidak sesuai dengan volume kerja dan gaji yang didapat. Ini salah satu faktor dia mau pulang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Safa mengimbau kepada masyarakat Bontang agar tidak mudah tergiur bekerja di luar negeri kendati diiming-imingi gaji tinggi.

Advertisement

“Cukup Febri ini yang kita jadikan pelajaran. Kami imbau juga kalau mau kerja keluar konsultasi ke kami. Ada bidang penempatan tenaga kerja, dan bidang industrial,” pungkasnya.

Penulis : Ahmad Nugraha

Baca Juga  Bantahan TKW Asal Bontang, Pihak KBRI Tak Pernah Serius Terima Aduannya
Baca Juga  Kondisi Terkini TKW Asal Bontang, Kirim Video ke Redaksi Bekesah
Baca Juga  TKW Asal Bontang, Kerja 16 Jam Setiap Hari, jadi Budak Majikan di Suriah

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini 

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement