Abdal Nanang Usung Visi Kutim Kuat, Percantik Bukit Pelangi Bukan Prioritas

Kepada Bekesah.co, Abdal menuturkan, tagline Kutim Kuat adalah visi besar agar Kutim menjadi daerah yang berdikari di segala bidang. Jika dirinya diamanahkan memimpin Kutim selama lima tahun, ada banyak program prioritas yang harus dibenahi. Infrastruktur dasar misalnya. Jalan penghubung dari desa ke desa yang selama ini mengalami kerusakan akan dibangun.

“Jalan adalah sarana paling mendasar bagi warga untuk meningkatkan perekonomian. Bagaimana masyarakat kita ekonominya bisa baik kalau jalan masih sulit diakses. Rusak dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah saat ini,” katanya, Kamis (25/6/2020).

Ketua Adat Besar Kutai ini mengatakan, jika melihat postur APBD kutim sebesar Rp 3,4 Triliun mestinya tidak sulit bagi pemerintah daerah untuk memaksimalkan pembangunan. Nyatanya, pemkab hanya fokus untuk mempersolek taman. Bukit Pelangi yang menjadi pusat pemerintahan kutim tiap tahunnya dipercantik. Ratusan miliar dianggarkan untuk memoles tempat yang sejatinya tidak begitu prioritas.

“Seperti wanita selalu bersolek. Padahal ada banyak komitmen yang jadi prioritas lima tahun lalu. Proyek multi years yang harus diselesaikan. Mulai jalan ring road dalam kota, pelabuhan, masjid Sangatta Selatan, dan masih banyak lagi,” sebutnya.

Dengan demikian, kata dia, ada banyak pekerjaan yang mesti diselesaikan. Selain perbaikan infrastruktur secara merata, beberapa hal yang menjadi fokus mantan Ketua DPRD Kutim ini antara lain : menggratiskan BPJS Kesehatan, memperkuat sektor unggulan pertanian, perkebunan, perikanan,  dan pariwisata, peningkatan SDM, dan pro tenaga kerja lokal, dan memperkuat ukm, umkm berbasis kerakyatan.

Bekal abdal sebagai politisi sekaligus pebisnis, jadi modal kuat baginya untuk menjadikan Kutim yang kuat. Menurutnya, visi-misi yang ditawarkan semua calon semua baik. Namun masyarakat perlu pembuktian.

“Maka dari itu, kami mengajak kepada semua masyarakat Kutim, jadilah pemilih yang cerdas. Jangan karena satu keluarga, atau satu suku. Tapi mari kita memilih yang paling tepat untuk kepentingan Kutim bersama,” tukasnya.