Connect with us

Bontang

Warga RT 23 Tanjung Laut Dijanjikan 2 Sambungan Baru PDAM Pasca Sumurnya Ditutup

Published

on

BEKESAH.co – Protes masyarakat terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi di sumur warga RT 23 Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan, mulai terjawab.

Ketua RT 23 Andi Imbran menuturkan, sumber pencemaran diduga berasal dari SPBU bahan bakar minyak (BBM) yang berada tak jauh dari lokasi sumur. Akhirnya, sejumlah pihak terkait seperti DLH Bontang dan perwakilan SPBU sempat meninjau lokasi pekan lalu.

“Kami dengan warga sudah ketemu dengan pihak pemilik usaha (SPBU). Dia mengakui adanya kebocoran fasilitas penampungan minyak di usaha miliknya. Si pemilik usaha juga berkomitmen akan bertanggung jawab atas kejadian ini,” tutur Andi saat ditemui di lokasi, Senin (4/5/2020).

Andi mengatakan warganya kini merasa lega setelah mediasi bersama pemilik SPBU ditambah adanya pengakuan.

Advertisement

Disebutkan, pemilik usaha berjanji akan menutup sumur tersebut dan segera memperbaiki fasilitas penampungan minyak SBPU yang diduga mengalami kebocoran hari ini juga.

Sementara warga yang berada dekat lokasi sumur akan diungsikan hingga pengerjaan selesai.

Kondisi air sumur yang masih terlihat berwarna kehijauan, Senin (4/5/2020). (Ismail/bekesah.co)

“Mulai hari ini sang pemilik akan melakukan perbaikan penampungan minyak yang bocor itu. Kemudian sumur warga akan ditutup semen biar lebih aman. Sebegai ganti rugi dari penutupan sumur itu, nanti pemilik usaha akan melakukan pemasangan dua titik sambungan air PDAM untuk warga,” terang Andi.

Mulia Muring, salah satu warga yang tinggal tepat dekat dengan sumur mengaku, ia dan keluarga merasa senang lantaran pemilik usaha mau bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi.

Ia menambahkan, bantuan kebutuhan bahan pokok sehari-hari juga akan disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang selama di pengungsian.

Advertisement
Baca Juga  BREAKING NEWS : Longsor di Lok Tuan, Ibu Rumah Tangga Tewas Tertimbun

“Kami enggak nuntut banyak, yang terpenting keselamatan kami terjaga. Karena kalau dibiarin begitu bisa berbahaya buat keluarga, apalagi itu minyak yang mudah terbakar. Saya juga berterimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu,” ungkapnya.

DLH Bontang juga telah mengambil uji sampel air sumur untuk mengetahui kandungan air melalui uji laboriatorium pada Rabu (29/4) lalu. Hasilnya disebutkan masih menunggu 2 hari kemudian sejak pengambilan sampel.

Hingga berita ini diturunkan, kami telah mencoba mengubungi pihak pengelola SPBU namun belum mendapat jawaban. Begitu pula dengan pesan yang kami telah kirimkan sejak beberapa waktu lalu.

 

Advertisement

Penulis: Ismail Usman