Connect with us

Bontang

Warga Bontang! Waspada DBD, Nyamuk Mematikan Mulai Berkembang Biak

Published

on

Ilustrasi DBD. (Raudhatul Jannah-Bekesah.co)

BEKESAH.co, Bontang  – Kasus Demam Berdarah (DBD) menjadi PR saat musim hujan datang. Nyamuk Aedes Aegypti tersebut sering bersarang di tempat-tempat yang lembab dan membuat sarang di tempat tersebut.

“Nyamuk Aedes aegypti ini bertahan hidupnya sangat kuat, dia cuma butuh air sedikit saja untuk taruh terlurnya, mereka sudah bisa berkembang biak,” jelas Achmad Zainuri, Epidemiolog Kesehatan Puskesmas Bontang Selatan 1.

Sepanjang tahun 2022 lalu Puskesmas Bontang Selatan 1 mendapatkan ada 180 laporan di wilayah Bontang Selatan. Terpantau, peningkatan kasus DBD terjadi dalam kurun waktu tertentu. Tidak hanya DBD, tapi juga gejala- gejala DBD seperti demam tinggi.

Menurut data pada tahun 2022, peningkatan laporan terjadi pada bulan April. “Tahun 2023 ini akan kita pantau apakah akan terjadi pola yang sama seperti tahun sebelumnya,” jelas dia.

Advertisement

Lebih lanjut dijelaskan bahwa virus yang di bawa Nyamuk Aedes aegypti tidak langsung dirasakan dampaknya oleh tubuh manusia.

“Telur nyamuk itu menetas pada saat cuaca sudah mulai panas, seperti pertengahan Januari ini hujan sudah mulai jarang, biasanya saat seperti itu nyamuk Aedes aegypti sudah mulai menyebar dan dampaknya tidak langsung terlihat,” lanjut Zainuri

Naiknya kasus DBD pada April tahun lali terjadi akibat hujan yang terus mengguyur mulai dari pertengahan Desember hingga pertengahan Januari.

“Sekali digigit efeknya tidak langsung terlihat, virus itu masuknya sedikit-sedikit ke dalam tubuh. Sampai akhirnya sudah menyebar ke seluruh tubuh dan jadi DBD, jadi efeknya itu berkala, bisa saja saat bulan April itu, ” ungkapnya.

Advertisement

Zainuri mengatakan bahwa saat mengunjungi rumah warga terdampak, nyatanya warga belum paham bahwa jika menumpuk barang-barang bekas juga salah satu sarang nyamuk dengan kondisi yang terkena panas dan hujan, sama halnya dengan drum yang menampung air bersih juga bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Baca Juga  Pelaku Investasi Bodong Ternak Ayam Ditetapkan Jadi Tersangka Penipuan

“Kami juga menemukan kasus dominan terjadi pada anak-anak 5-12 tahun. Padahal mereka menghabiskan waktu pagi hingga sore di sekolahan. Kemungkinan nyamuk DBD juga bisa mengigit saat mereka di sekolah atau dari pemukiman sekitar sekolah,” lanjut Zainuri

Pada tahun 2023 Puskesmas Bontang Selatan 1 akan melakukan pendataan pada RT, sekolah atau wilayah yang kemungkinan sering memberikan laporan kasus DBD, sehingga akan di pantau lingkungannya.

“Kami sudah sempat bicara dengan kecamatan juga kelurahan dan disambut baik. Memang dari tiga kelurahan di Bontang Selatan, Tanjung Laut Indah merupakan wilayah tertinggi kasus DBD nya.

Advertisement

Zainuri berharap warga memperhatikan lingkungan sekitar, karena kemungkinan saat musim hujan sudah lewat nyamuk mulai berterbangan.

“Setidaknya untuk memperhatikan lingkungan sekitar rumah dulu takutnya April depan muncul peningkatan kasus lagi, jangan sampai ada tempat yang bisa membuat berkembang biak indukan nyamuk. Fogging tidak menjamin, nyamuk yang terus menerus terkena fogging lama-lama bisa beradaptasi dengan bahan kimia tersebut,” pungkasnya.

Penulis : Sakura

Advertisement