Connect with us

Bontang

Volume Pengiriman Barang di Bontang Merosot 20 Persen

Published

on

BEKESAH.co – Ancaman pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) berimbas pada semua sektor usaha, tak terkecuali jasa pengiriman barang.

Sektor ekspedisi yang merasakan dampaknya yakni PT. Pos Indonesia cabang Bontang. Selama tiga pekan terakhir, pengiriman barang merosot tajam.

Manager Proses PT Pos Indonesia cabang Bontang, Rifat Ariazhar mengatakan, sejak pandemi corona menyerang Indonesia, khususnya Kota Bontang, jumlah pengiriman barang menurun hingga 20 persen.

“Dengan adanya pandemi ini, sudah pasti mempengaruhi semua sektor, baik ekonomi maupun ekspedisi. Sehingga, orang yang mau mengirim barang jugs berkurang,” kata Rifat saat ditemui Bekesah.co belum lama ini.

Advertisement

Selain itu, proses pengiriman juga ikut terhambat. Hal ini dikarenakan beberapa jalur penerbangan ditutup.

“Kalau pengiriman dari Jawa ke Bontang ada keterlambatan selama dua hari, karena ada beberapa penerbangan dari pulau Jawa ke Balikpapan off,” terangnya.

Meski begitu, Rifat selalu berkoordinasi dengan kantor-kantor start up yang menghubungkan ke Kantor Pos Bontang agar memaksimalkan pengiriman barang.

“Kami punya plan B untuk mengatasi kalau ada penerbangan yang off ke lokasi tujuan, contohnya ke Jakarta. Jadi kami gerak cepat untuk daratkan barang ke Banjarmasin, kemudian dikirim melalui pelabuhan,” ucapnya.

Advertisement

Hal serupa juga terjadi di Tiki cabang Bontang. Volume pengiriman barang mengalami penurunan sebanyak 20 persen.

Pimpinan Tiki cabang Bontang, Suryadi mengaku waktu pengiriman ke sejumlah wilayah jadi molor, contohnya Papua yang memilih untuk karantina wilayah.

“Kalau di Tiki, kami maksimalkan toleransi keterlambatan 1-2 hari. Hal ini juga dimaklumi customer. Mereka paham karena situasi dan kondisinya memang lagi nggak stabil, kata Suryadi.

Ia juga mengatakan, waktu pengiriman men” Kalo di Tiki kami maksimalkan toleransi 1-2 hari keterlambatan, hal ini juga dimaklumi oleh customer, mereka paham karena situasi dan kondisinya emang lagi ga stabil,” kata Suryadi.(*)

Advertisement
Baca Juga  Bukan Lagi Berdasarkan Zona Kasus Covid, Begini Syarat Siswa Boleh Belajar di Sekolah

Penulis : Maimunah Afiah

Continue Reading
Advertisement