Connect with us

Bontang

TNK Beberkan Alasan Satwa Liar Masuk Lingkungan Warga Bontang

Published

on

BEKESAH.co- Beberapa pekan terakhir, satwa liar menarik perhatian masyarakat di Kota Bontang. Bagaimana tidak? Kasus remaja Lok Tuan yang menjadi sasaran buaya muara dinilai meresahkan warga. Selain buaya, adapula ular piton yang masuk ke pemukiman warga baru-baru ini.

Menanggapi hal tesebut, Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Kutai (PEH TNK), Dedi Setiawan menjelaskan, keluarnya satwa liar dari habitatnya disebabkan adanya konflik dari mata rantai makanan yang hilang. Sehingga terjadi perebutan wilayah. Selain itu, mereka sudah tidak merasakan kenyamanan di tempat tinggalnya.

“Konflik satwa liar itu terjadi salah satu indikatornya adalah perebutan wilayah. Contohnya ular, berarti ada rantai makanan atau pakan ular yang hilang diakibatkan aktivitas manusia,” ujar Dedi saat ditemui di kantornya Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Rabu (30/9/2020).

Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Kutai (PEH TNK), Dedi Setiawan

Dedi meminta kepada masyarakat untuk berdamai pada alam. Sejatinya, yang menjadi tempat tinggal manusia saat ini, dulunya merupakan habitat dari satwa liar. Dia menyebutkan, satwa liar tidak akan menggangu aktivitas manusia jika kebutuhan mereka terpenuhi.

“Contoh seperti buaya kemarin. Sebenarnya bukan mereka yang masuk kawasan kita, tapi kita yang masuk ke kawasan mereka. Yah, idealnya harus beramah tamah kita, kalau habitat mereka masih terjaga bagus. Pasti manusia juga hidupnya tidak diganggu,” jelasnya.

Advertisement

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat, jika menemui satwa liar segera melaporkan kepada pihak yang berwenang. Agar tidak menimbulkan kecelakaan yang akan melukai hewan satwa maupun manusia itu sendiri.

Dalam melakukan penanganan, Balai TNK juga pastinya melibatkan masyarakat untuk tetap andil. Namun, perlu adanya sosialisasi dan pelatihan yang diikuti. Sebab, dalam melakukan pengevakuasian satwa liar harus memiliki skill. Karena setiap satwa memiliki karakter yang berbeda sehingga perlu adanya pelatihan khusus.

Baca Juga  RSUD Taman Husada Bontang Layani Terapi Pasien Tumbuh Kembang Anak

“Kita juga lagi gencarnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik yang di Bontang maupun Sangatta untuk memberikan pembekalan terhadap masyarakat untuk penanganan satwa liar,” terangnya.(*)

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement
Continue Reading
Advertisement