Bontang
Tiga Tahun Jadi Korban KDRT, Warga Pisangan Ini Kecewa Pelaku Cuman Dihukum Tiga Bulan Penjara
BEKESAH.co – NA (36) hanya bisa memendam kekecewaan. Putusan hasil sidang kasus KDRT yang dialaminya tak sesuai dengan harapan.
Pengadilan Negeri Kelas II Bontang menyetujui keputusan jaksa yang menyatakan bahwa terdakwa DD (44) melanggar pasal 44 ayat 1 dan pasal 44 ayat 4 dengan bukti visum yang ada dengan ancaman hukuman penjara 3 bulan.
Wanita yang bermukim di kawasan HM Ardans Pisangan ini mengaku sangat kecewa dengan keputusan hakim. Menurutnya hasil yang ia terima tidak sesuai dengan perlakuan DDM terhadap dirinya, dia merasa tidak mendapatkan keadilan.
“Saya sangat kecewa dengan tuntutan keputusan hakim. Dia bilang kalau saya tidak tersakiti, sedangkan bukti visum saja sudah bisa membuktikan, tapi ini kenapa hasilnya begitu. Itu 3 bulan nanti masih ada penangguhan,” ujarnya ditemui dikediamannya, Minggu (21/3/2021).
Dia merasa ada yang melenceng dari proses persidangan. Pasalnya, keterangan yang diberikan oleh saksi pada sidang pertama berbeda dengan apa yang dibacakan oleh hakim ketua pada sidang tersebut.
“Ada permainan ini. Suami saya juga membawa pendamping sampai 3. Saya tidak membawa pendamping karena saya yakin saya benar, tapi hasilnya seperti ini. Bisa saja suami saya nanti hanya 1 bulan setengah saja setelah penangguhan nanti,,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, NA terpaksa melaporkan suaminya DDM karena sudah tak tahan dengan perilaku suaminya yang kerap main tangan.
Bukan hanya sekali dua kali, kata NA, ia sudah jadi bulan-bulanan suaminya yang merupakan mantan pengurus yayasan salah satu sekolah swasta kejuruan di Bontang itu selama tiga tahun.
“Saya dipukul, diseret suami saya, bahkan pernah mengunci leher saya,” ujar NA kepada awak Bekesah.co.
NA menduga, perangai kasar itu diterimanya lantaran suaminya selingkuh dengan wanita lain.(*)
Penulis: Iqbal Tawakkal
