Connect with us

Bontang

Syarat Mudah Investasi Ternak Ayam di Bontang, Korban Diiming-imingi Keuntungan Menggiurkan

Published

on

Ilustrasi.

BEKESAH.co, Bontang  – Investasi bodong ternak ayam potong, Apderis, memakan ratusan korban dari berbagai daerah. Total kerugiannya pun disinyalir mencapai puluhan miliar.

Kepada Bekesah.co, belasan korban yang berasal dari Bontang, Samarinda, Balikpapan, Surabaya, bahkan Palembang memilih enggan disebutkan identitasnya. Lantaran sempat mendapatkan teror hingga ancaman dari nomor yang tidak dikenal.

Baca Juga  Pelaku Investasi Ternak Ayam Bodong Ditangkap, Istri Menghilang Sejak Agustus
Baca Juga  Polres Bontang Dalami Kasus Investasi Bodong Ternak Ayam, Banyak Pihak Terlibat

Alur korban mendapatkan teror maupun ancaman dari orang tak dikenal ialah setelah mencoba speak up ke akun media sosial sang pemilik usaha ternak ayam ataupun akun medsos pribadi. Bahkan teror maupun ancaman merambat ke keluarga.

HD, salah seorang korban yang berdomisili di Bontang mengungkapkan bentuk teror yang diberikan ialah serangan mental dan mengancam bakal melaporkan balik ke aparat kepolisian sebagai bentuk pencemaran nama baik.

Advertisement

“Kalau saya diteror sih enggak masalah. Tapi, saya enggak tega kalau ibu mertua saya yang diserang. Karena sudah sepuh jadi takut kepikiran gitu. Makanya saya lebih baik diam. Padahal sebelumnya saya vokal dengan kasus ini,” bebernya.

Dari belasan korban yang ditemui Bekesah.co, memiliki kemiripan. Yakni orang-orang yang ingin mencoba peruntungan memiliki penghasilan tetap dengan nominal besar namun tidak memahami dunia investasi.

Kemiripan lain yang dimiliki korban ialah mayoritas korban merupakan orang berpendidikan. Mereka diiming-imingi keuntungan awal yang menggiurkan dalam waktu singkat.

Skema tersebut memiliki  kemiripan dengan skema ponzi. Sebuah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor bukan berasal dari keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan, namun berasal dari investor selanjutnya yang dilakukan dengan cara merekrut anggota baru.

Advertisement

Pada akhirnya, korban investasi tidak mendapatkan keuntungan dan malah kehilangan seluruh dana mereka.

Sementara perbedaannya terletak pada keuntungan awal yang diperoleh tiap individu. Keuntungan awal yang ditawarkan pemilik usaha ayam potong bermacam-macam. Mulai dari 10 – 30 persen dengan jangka waktu 42 hari.

HD pertama kali bergabung sebagai investor pada 2022 lalu usai mendapat tawaran dari seorang karyawan pemilik usaha ayam yang juga ikut berinvestasi.

Kata dia, tak sulit untuk bergabung sebagai investor ternak ayam. Sebab persyaratan cukup menyetorkan soft file KTP, nomor WhatsApp, dan minimal investasi Rp1 juta.

Advertisement

Para calon investor tak perlu bersusah payah bertemu dengan pemilik usaha. Namun, cukup mengakses melalui direct massage Instagram.

“Iya saya ditawari gitu. Karena teman saya sudah mencoba dan sudah mendapatkan hasilnya. Makanya saya tergiur. Infonya owner Apderis itu enggak mau bertemu makanya transaksi cukup lewat daring,” ungkapnya.

Berbekal pengalaman orang lain, akhirnya ia tergiur dengan investasi tersebut lantaran diimingi keuntungan 10 persen dari hasil pertama berinvestasi. HD tak sedikit pun curiga sebab hal itu diperkuat dengan surat perjanjian. Alhasil, kali pertama berinvestasi ia menanamkan modal Rp8 juta.

Dalam waktu 35 hari, HD mendapat pesan bahwa dana yang ia investasikan membuahkan hasil. Alhasil, HD memilih untuk melanjutkan investasi tersebut dan menambah dana investasi.

Advertisement

Secara bertahap, keuntungan investasi yang HD peroleh meningkatkan dalam jangka waktu yang berbeda. Yakni 10 persen dalam jangka 35 hari, 12 persen 42 hari, 20 persen 70 hari dan 25 persen dalam waktu 84 hari.

Kemudian, kata HD setiap investor dijanjikan mendapatkan keuntungan 2 persen apabila berhasil merekrut orang lain sebagai investor. Namun, hak istimewa tersebut hanya diperuntukan bagi orang-orang terdekat sang pelaku usaha.

“Enggak semua beruntung kalau ngajak orang lain ikut bergabung dapat keuntungan 2 persen. Termasuk saya,” serunya.

HD Kemudian mencium kejanggalan usaha ternak ayam tersebut pada Juni 2023. Saat itu HD hendak menarik sebagian uang investasinya. Namun, justru mendapatkan perlakuan yang mengejutkan tatkala sang pemilik usaha malah menunda.

Advertisement

Kecurigaannya makin menguat saat ia memperoleh informasi bahwa kandang ayam yang terletak di Bontang Lestari bukanlah milik pelaku usaha melainkan milik orang lain.

“Saya sempat tanya di mana lokasi kandang ayam nya. Dia jawab di Bonles sama di Kilo berapa gitu. Pas ada investor lain yang nge cek eh ternyata bukan miliknya. Nah dari situ saya sudah paham kalau ada Yang enggak beres,” tutupnya.

Penulis : Redaksi

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

Advertisement

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG