Connect with us

Bontang

Sudah Beli Alatnya, Tapi Pendonor Plasma Darah untuk Covid di Bontang Masih Minim

Published

on

BEKESAH.co- Terapi plasma darah atau plasma konvalesen akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.

Metode pengobatan yang dilakukan dengan cara mengambil plasma darah dari penyintas atau pasien yang sudah dinyatakan negatif Covid-19 dan diberikan kepada pasien yang masih terinfeksi virus corona.

Dianggap efektif untuk membantu pemulihan pasien Covid, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang pun mulai melirik metode tersebut, dengan menyiapkan alat terapi Apheresis yang dibeli seharga Rp 1,5 miliar.

Apalagi, kondisi penyebaran virus corona makin mengkhawatirkan di Kota Bontang. Kasus kian melonjak.

Advertisement

Namun alat donor yang sejak 15 Desember 2020 sudah tiba di PMI Bontang masih belum maksimal penggunaannya.

Minimnya peminat yang ingin mendonor menjadi faktor utama alat tersebut hingga kini masih belum beroperasi.

“Ada 5-6 yang sudah mendaftar tapi belum ada yang berhasil karena titernya rendah, alatnya juga masih baru mungkin ada juga yang masih belum tau kalau ada alat ini, kami juga pihak PMI sudah ada sosialisasi sih,” ujar Teknisi Laboratorium PMI Bontang Tyas Drastyana.

Dikatakan Tyas, terapi plasma hanya untuk membentuk antibodi penderita yang tingkat efektifitasnya mencapai 85 persen.

Advertisement

Jumlah plasma yang ditransfusikan sebanyak 800 ml dan disesuaikan dengan golongan darah penderita.

“Ini hanya meringankan karena ini kan terapi. Kategori dinyatakan lolos itu tinggi dan berat badan harus sesuai, tidak menkonsumsi obat, serta trombosit harus normal,” jelasnya.

Meski begitu, ia berharap animo masyarakat penyitas Covid menjadi pendonor plasma bisa meningkat agar dapat membantu pasien lainnya yang tengah berjuang sembuh.(*)

Penulis: Iqbal Tawakkal

Advertisement
Baca Juga  Lagi Masak, Motor Milik Warga Rawa Indah Tiba-tiba Terbakar