Connect with us

Bontang

Prakla yang Bertahan di atas Papan Hangus Karena Seret Anggaran

Published

on

BEKESAH.co – Masyarakat kampung Prakla di Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan, tampaknya masih harus menelan ludah di tengah kondisi akses jembatan rapuh pasca mengalami kebakaran.

Akses utama yang digunakan menuju dermaga sekaligus penghubung sisi darat itu belum mendapatkan porsi anggaran perbaikan pada tahun 2020 ini. Keterbatasan anggaran disebutkan menjadi alasan meski sudah diusulkan sejak 2018 lalu.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimhan) Kota Bontang Abdul Rifai melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Jefri memberikan penjelasan terkait ini.

Jefri mengatakan, pembangunan jalan khususnya yang menuju Dermaga Prakla dilakukan bertahap karena anggaran daerah yang sangat terbatas.

Advertisement

“Ada tiga jalan akses nantinya menuju dermaga, dari sisi kiri, jalan tengah, dan dari sisi kanan yang akan dibangun secara bertahap. Sementara untuk tahun ini hanya dilakukan pembangunan jalan jembatan dari sisi kiri yang anggarannya hanya sekitar kurang lebih Rp 200 juta,” ungkapnya, Senin (3/2/2020).

Kondisi akses jembatan di RT 16 Prakla, Kelurahan Berbas Pantai kini pasca kebakaran pada 2017 lalu. (Foto: Ismail/bekesah.co)

Kebutuhan anggaran untuk bisa menyelesaikan rancangan akses jalan di kawasan tersebut diperkirakan menghabiskan Rp 2 miliar.  “Anggarannya terlalu besar, karena jalan jembatan nanti akan diganti jadi jalan beton,” jelasnya.

Ia membenarkan jika jembatan darurat yang selama ini digunakan warga paska kebakaran besar lalu menghambat aktivitas bongkar muat ikan oleh nelayan setempat. Untuk mengatasi itu, pihaknya mengarahkan nelayan untuk melakukan bongkar muat hasil tangkapan ke sisi kanan Prakla dari arah darat.

Pasca kebakaran hebat 2017 lalu, warga Prakla hidup di antara papan jembatan yang rapuh akibat hangus terbakar. Secara swadaya, masyakarat melapisi papan yang rusak seadanya dengan papan yang dianggap masih kuat menopang.

Baca Juga  Komisi III Pertanyakan Keterlambatan Proyek Turap Pasca Longsor di Jalan Soekarno Hatta

Jembatan darurat itu menjadi akses utama menuju dermaga Prakla agar ekonomi masyarakat yang mengandalkan sumber daya laut tidak mati. Akses lain disebutnya terputus karena habis terbakar api. (*)

Advertisement

Penulis: Ismail Usman