Connect with us

Bontang

Pertahankan Zona Bebas Corona dari Pos Jaga Beka

Published

on

BEKESAH.co- Kelurahan Bontang Kuala, yang lebih akrab disebut Beka, jadi satu-satunya wilayah yang masih bebas dari penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) di Kota Bontang.

Berupaya mempertahankan status zona hijau Covid-19, warga di kawasan wisata perkampungan di atas air itu kompak membentengi wilayahnya dari orang luar Beka, dengan membangun posko penjagaan di gapura kawasan wisata Bontang Kuala.

Penanggung jawab relawan penanganan Covid-19 Bontang Kuala, Harpiah mengatakan, pengawasan di posko jaga makin diperketat sejak tiga hari lalu.

Bukan tanpa sebab, karena kasus corona virus di Kota Bontang makin merajalela. Warga Beka pun sadar akan bahayanya virus corona.

Advertisement

“Perlu dicatat, ini bukan penutupan. Tetapi kami hanya meningkatkan kewaspadaan pos penjagaan mulai sejak tiga hari yang lalu,” kata Harpiah kepada Bekesah.co.

Ia menegaskan, fungsi pos penjagaan itu hanya untuk membatasi sementara aktivitas pengunjung yang masuk tanpa kepentingan yang jelas.

“Kami ini mau mempertahankan wilayah Bontang Kuala sebagai zona hijau. Jadi wajar kami harus ketat penjagaannya. Tapi buka berarti enggak boleh masuk. Yang enggak boleh itu, kalo berwisata, bersepedaan, mancing di pinggir jembatan, dan ngumpul-ngumpul enggak jelas,” tegasnya.

Relawan jaga di pos, lanjutnya, tetap memberikan kelonggaran terhadap masyarakat yang punya keperluan jelas.

Advertisement

“Pos penjagaan ini tetap berikan kelonggaran bagi masyarakat yang mau berbelanja ikan asin, makanan khas Beka, ketemu keluarga, dan yang carter kapal untuk mancing. Karna itu untuk kepentingan ekonomi masyarakat Beka,” jelasnya.

Terpisah. Disinggung soal pembatasan akses keluar masuk bagi pengunjung kawasan wisata Beka, salah satu pedagang ikan asin dan terasi khas Beka, Jumriah mengaku pendapatannya memang merosot sejak adanya pandemi corona.

Baca Juga  Yes! Insentif 514 Kader Posyandu Cair Minggu Ini

Namun, penurunan itu bukan disebabkan adanya pos penjagaan. Sebelumnya pun memang sudah anjlok.

“Biasanya tiap weekend dapat Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Tapi, sejak ada isu corona dari Maret lalu, pendapatan sudah menurun signifikan. Kadang cuman dapat Rp 10-50 ribu. Tapi bukan karena ada yang jaga di pos,” pungkasnya.(*)

Advertisement

Penulis : Ismail Usman