Connect with us

Kaltim

Penyebab Senjata Tradisional Mandau Milik Suku Dayak Bisa Terbang

Published

on

BEKESAH.co – Mandau Terbang adalah senjata tradisional suku Dayak di Kalimantan yang disertai dengan ilmu kanuragan. Mandau terbang sejatinya bukan Mandau yang benar-benar dapat terbang, melainkan si pengguna Mandau yang memiliki ilmu hingga tidak terlihat oleh musuh.

Tokoh adat Dayak Bahau, G. Simon Devung menjelaskan ilmu Mandau Terbang ini dahulu digunakan para leluhur saat berperang untuk membantai para musuhnya. Kemudian ilmu tersebut diwariskan secara turun temurun.

Baca Juga  Momen Haru Kakek Nenek di Bontang Rujuk Setelah 16 Tahun Bercerai

“Setiap kelompok anak dari suku Dayak pasti ada yang bisa, tapi tidak semua orang, hanya orang tertentu yang punya kemampuan seperti itu,” kata Simon dilansiir dari detik, Sabtu (8/10/2022).

Simon menjelaskan senjata ini disebut Mandau Terbang karena saat digunakan, pengguna Mandau tidak terlihat maka Mandau terlihat seperti terbang oleh musuh.

Advertisement

“Mandau terbang itu memang ada fisiknya, tapi orang yang memegang Mandau tidak terlihat musuh,” jelasnya.

Dua Jenis Mandau Terbang
Simon menjelaskan lebih lanjut bahwa Mandau Terbang terbagi atas dua jenis. Pertama, pengguna Mandau Terbang memiliki ilmu agar tidak terlihat dan kedua Mandau digunakan oleh jin sahabat pemilik Mandau.

“Biasa juga disebut jin pembantu. Nah, jin ini yang disuruh membawa Mandau itu untuk memotong, menumpas, dan melawan musuh,” bebernya.

Mandau Terbang dengan menggunakan bangsa Jin adalah tingkatan yang lebih tinggi. Sehingga untuk memperoleh ilmu Mandau Terbang menggunakan bantuan dari bangsa Jin, harus dilakukan ritual bertapa. Tetapi ilmu ini juga bisa diturunkan langsung oleh leluhur.

Advertisement

“Jin milik keturunan keluarga bisa dipanggil kalau keadaan mendesak,” paparnya.

Mandau Terbang merupakan salah satu senjata mematikan yang dimiliki suku Dayak. Hanya bisa digunakan oleh Suku Dayak saat tersedak dan tidak bisa digunakan untuk pamer.

“Dan tidak membunuh sembarang orang. Itu hanya ditujukan pada orang yang bersalah dan orang yang punya niat tidak baik,” kata Simon.

Digunakan Sejak Ajaran Katolik Masuk
Simon mengatakan belum diketahui secara pasti kapan Mandau Terbang diciptakan pertama kali. Namun, diperkirakan ilmu mematikan menggunakan Mandau ini ada setelah ajaran Katolik masuk.

Advertisement

“Cerita orang tua dulu digunakan saat perang-perang dan saat itu ajaran agama Katolik sudah masuk di warga kita (Dayak Bahau), tapi kapan itu hadirnya tidak tahu pasti,” sebutnya.

Simon menambahkan, hingga saat ini bagi masyarakat suku Dayak Bahau melakukan ritual dalam merawat Mandau Terbang. Biasanya pembersihannya menggunakan darah hewan seperti ayam, babi, atau kerbau

“Caranya diolesi dengan darah, darah ayam, atau darah babi. Ada juga kerbau, atau kambing, Mandaunya kemudian disimpan,” tutup Simon.

Penulis : Redaksi

Advertisement
Continue Reading
Advertisement