Connect with us

Bontang

Penghadangan Bus di Pelabuhan Lok Tuan, Kapolres Minta Tidak Diprovokasi

Published

on

BEKESAH.co – Pelabuhan Lok Tuan di Kecamatan Bontang Utara sempat diwarnai ketegangan Rabu (8/4) sore kemarin. Sekira pukul 14.00 WITA, sekelompok warga menutup jalan masuk pelabuhan. Mereka bermaksud menghadang dua unit bus dari arah berlawanan.

Diketahui, dua bus itu memuat karyawan Pertamina. Sekitar 27 orang di dalamnya berencana menuju Rig Attaka, fasilitas pengeboran minyak di tengah laut (offshore) melalui dermaga pelabuhan.

Aksi penghadangan terdengar sampai di kuping Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena. Kabar ini juga dinotif Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Keduanya langsung menuju lokasi didampingi pasukan masing-masing.

Personel kepolisian dan pegawai Pelindo sempat bersitegang dengan para penghadang. Adu argumen tidak terelakkan. Sampai akhirnya Neni yang tiba belakangan meredam situasi dan mencoba memberikan penjelasan.

Advertisement

Dua unit bus berhasil diloloskan sekitar dua jam kemudian. Sebanyak 27 orang yang turun dari bus dijaga ketat oleh petugas. Sebelum naik ke kapal, mereka diperiksa sesuai protokol kesehatan dari tim surveilans Dinas Kesehatan Bontang meliputi cek suhu tubuh dan disemprot disinfektan.

Namun, terlihat sekelompok warga masih tak rela dan enggan membubarkan diri. Kapolres Boyke berujar, ketegangan antara personelnya dengan warga diawali seruan salah seorang warga yang bernada provokasi.

“Ada yang bilang,’ jika para pekerja tetap dibiarkan lewat ia berniat untuk tidak lagi menjaga wilayah Bontang.’ Oknum yang teriak sepertinya secara sengaja ingin melakukan provokasi ditengah kondisi seperti ini.”

“Saya tidak suka kalau ada oknum yang secara sengaja ingin membenturkan pihak keamanan dengan warga,” tegas Boyke.

Advertisement

Ia menjelaskan, sejumlah warga mencurigai karyawan yang terdapat dalam bus tersebut merupakan orang dari luar Kota Bontang.

Baca Juga  Desak Temui Anggota Dewan, Peserta Demo Bentrok dengan Petugas

“Di tengah kondisi merabaknya virus corona ini jadi wajar kalo warga itu curiga. Kita perlu apresiasi warga yang mau menjaga wilayahnya, yang bahaya itu kalau ada oknum provokasi,” kata Boyke.

Boyke menuturkan, tindakan provokasi dinilai sangat berhaya di saat seperti ini. Ia beranggapan, perlunya pemahaman bersama, sehingga antara masyarakat dan pemerintah bisa berkerjasama mencegah Covid-19 yang kini semakin merebak.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga wilayah masing-masing. Sehingga penyebaran Covid-19 ini bisa dicegah, namun masyarakat perlu berhati-hati agar tidak mudah terprovakasi.

Advertisement

Wali Kota Neni menyampaikan terimakasihnya terhadap inisiatif warga untuk menjaga lingkungannya. Namun ia juga meminta pengertian masyarakat jika terdapat sejumlah aktivitas yang telah terpantau oleh pemerintah dan mendapatkan izin setelah melalui protokol kesehatan.

Neni menjelaskan, puluhan pekerja BUMN energi itu telah menjalani pemeriksaan di setiap pos penanganan. Begitu pula dalam rutinitas oeprasional berkala yang telah dijadwalkan Pertamina.

“Terima kasih untuk menjaga daerah ini, tapi untuk hal ini tentu harus disupport, karena ini kegiatan kedaulatan energi, untuk Bontang juga, untuk Indonesia, bukan untuk pribadi. Yang menafasi kita semua,” uajr Neni.

Penulis: Ismail Usman

Advertisement
Continue Reading
Advertisement