Connect with us

Bontang

Pelaku Sudah Diringkus, Begini Kronologi Kasus Penganiayaan Wanita di Bontang Lestari

Published

on

BEKESAH.co- Keinginan memiliki handphone merek Oppo Reno 4 yang dijual Yusianti membuat Aldiansyah gelap mata.

Bermula dari sebuah postingan di Facebook, pemuda usia 21 tahun itu mulai berkomunikasi dengan korban. Memainkan peran layaknya seorang pembeli.

Aldi kemudian mengajak korban melakukan transaksi jual beli HP yang ditawar dengan harga Rp3,8 juta itu secara Cash On Delivery (COD) di kawasan TPA Baltim, Kelurahan Bontang Lestari pada Senin (14/12) lalu.

“Pelaki janjian dengan korban. Pura-pura membeli HP, ngajak bertemu di TPA Bontang Lestari sekira jam 11.00 siang (14/12),” terang Kapolres Bontang AKBP Hanifa Martunas Siringoringo, saat menggelar konferensi pers, Kamis (16/12/2020).

Setibanya di lokasi, pelaku hanya membawa uang tunai sebanyak Rp 600 ribu. Ia kemudian mengajak Yusianti ke sebuah bangunan kayu kosong tak jauh dari area pemakaman. Saat itu Aldiansyah berdalih ingin mengambil sisa uangnya di rumah orang tuanya.

Advertisement

Disitulah pelaku memulai aksinya. Ia berupaya merampas HP yang diinginkan tersebut dari tangan korban.

“Korban sempat melakukan perlawanan, sehingga pelaku menodongkan sebilah badik ke korban. Namun korban tetap melawan, sehingga badik milik pelaku terjatuh,” lanjutnya.

Aldi kemudian mendorong wanita tersebut hingga tersunggur dan mengambil sebatang pohon berukuran sedang dan mulai memukuli korban dengan brutal.

“Pelaku memukuli korban di bagian kepala dan muka berkali-kali hingga korban tak sadarkan diri,” ujar AKBP Hanifa.

Aldi pun menggondol uang dan HP incarannya. Ia menyeret korban ke dalam bangunan kosong agar tak terlihat warga.

Advertisement

Identitas milik korban dibuang begitu saja di dekat lokasi ia memulai aksi kejamnya. Termasuk menyembunyikan sepeda motor milik warga Bontang Baru itu ke kebun sawit.

Baca Juga  Rp 5,6 Miliar untuk Gedung Uji KIR Sementara, Faisal: Cukup atau Tidak?

“Pelaku memotong dan membelah karet pegangan stang sepeda mitor milik korban, dengan tujuan ingin menghilangkan sidik jari,” lanjutnya.

Ia meninggalkan korban seorang diri. Batang pohon yang dipakai menghajar Yusianti dibuang tak jauh dari TKP.

Usai menyingkirkan semua barang bukti, ia kembali pulang ke rumahnya yang hanya berjarak sekira 3 kilometer dari tempat ia melakukan perbuatannya.(*)

Tim Liputan Bekesah.co

Advertisement