Connect with us

Bontang

Ojol Rebut Pelanggan? Begini Pengakuan Dua Ojek Pangkalan

Published

on

BEKESAH.co- Kehadiran jasa transportasi berbasis aplikasi online dianggap mampu mempermudah akses masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya ojek online (Ojol).

Namun, kehadiran Ojol ini sempat menuai kritik dan ditolak, lantaran dianggap “merebut” pelanggan yang semula menggunakan jasa ojek pangkalan.

Kali ini, awak Bekesah.co mewawancarai dua orang yang hingga saat ini masih bertahan dengan profesinya sebagai ojek pangkalan.

Dialah Tobari, tulang ojek yang kerap mangkal di pos pertigaan Jalan Cipto Mangunkusumo atau lebih dikenal Jalan Tembus.

Ia mengaku keberadaan Ojol sangat mempengaruhi pendapatannya.

Advertisement

“Kurang jauh sekali. Tadinya sebelum ada ojek online bisa dapet 100 ribu per hari, itupun dari langganan yang sudah lama. Semenjak ada Ojol tambah lagi corona, lumpuh total jadinya,” ungkap Tobari.

Sebenarnya, Tobari ingin beralih jadi ojek online. Namun gagal dikarenakan persyaratan usia pengendara Ojol yang tidak boleh melebihi batas usia maksimal 50 Tahun.

“Kalo saya masuk ke ojek online sudah gak bisa. Sudah melewati batas umurnya. Saya sekarang sudah umur 58,” ujarnya.

Saat ini pun sehari ia tak begitu banyak mendapatkan penumpang. Hanya 1 hingga 2 orang penumpang saja yang ia dapatkan.

“Di sini kalo udah bisa 3 kali narik dalam sehari aja udah hebat. Ya paling 1-2 kali aja sehari. Dan yang udah masuk ojek online, saya gak bolehin mangkal di pangkalan lagi,” tegasnya.

Advertisement

Beda pangkalan, beda pula dampaknya. Pak No’-begitu disapa, ojek pangkalan di terminal bus Telihan justru mengaku tak ada masalah dengan adanya Ojol.

“Gak ada masalah kalo bagi saya, karena saya di dalam terminal,” ukunya.

Keberadaan Ojol dianggapnya tak berpengaruh dengan pendapatan yang ia dapatkan sehari-hari.

Baca Juga  Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Citramas Kembali Melapak di Pasar Lama

“Tidak pengaruh sama pendapatan, biasa-biasa aja. Dibilang banyak pelanggan gak juga. Mengganggu juga tidak bagi saya,” ujarnya.

Kata dia, sudah ada kesepakatan jika Ojol tak bisa mengambil penumpang dari dalam terminal, bahkan sudah ada jarak minimal untuk para Ojol mengambil order.

Advertisement

“Minimal 200 meter dari terminal kalo mau ambil penumpang,” pungkasnya.(*)

Penulis: Annisa Hashifah