Connect with us

Event

Meski Persiapan Capai 50 Persen, Tim TedxUnmul Masih Terkendala Pendanaan

Published

on

BEKESAH.co – Memasuki pekan kedua Februari 2020, persiapan helatan TedxUnmul di Samarinda, Kalimantan Timur, telah mencapai 50 persen.

Capaian ini terbilang cukup signifikan, mengingat pertemuan perdana tim inti TedxUnmul baru digelar akhir Januari 2020 lalu.

Kendati menunjukkan hasil positif, namun panitia masih menjumpai sejumlah persoalan terutama masalah pendanaan. Mengingat TedxUnmul merupakan kegiatan yang berbasis kesukarelaan (volunteering), maka keberadaan sponsorship sangat diperlukan.

“Sebenarnya ini progresif banget. Karena persiapan sudah sampai 50 persen. Cuma kami masih terkendala pada pendanaan,” terang Speaker Coach TedxUnmul, Nanda Akmal Zulkifli di sela pertemuan perdana seluruh panitia, Sabtu (15/2/2020) sore.

Advertisement

Lebih jauh dikatakan Nanda —akrab ia disapa, panitia telah mengajukan proposal bantuan dana ke sejumlah pihak. Seperti instansi pemerintah daerah (Pemda) di Kaltim dan korporasi.

Dari seluruh proposal tersebut, baru beberapa yang mendapat jawaban. Ada yang menyatakan siap membantu, ada yang urung. Sementara sisanya, belum memberi tanggapan.

“Ada sih yang sudah jawab (membantu pendanaan). Tapi belum banyak,” terang Nanda.

Ia mengaku kepanitiaan masih harus memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam penyelenggaran TedxUnmul. Mulai produksi untuk dua pre-event, dan main event; hingga mendanai akomodasi seluruh pembicara (speaker) yang bakal diundang. Terutama pembicara utama.

Advertisement

“Dana itu kayak jantungnya acara ini. Walau tim kami siap, kalau dana tidak ada kami enggak bisa bergerak,” bebernya.

Selain menyebar proposal, tim TedxUnmul berusaha menhimpun dana dari donasi publik. Dimulai Rp 10 ribu, publik telah sangat membantu kegiatan yang diinisiasi anak muda Kaltim ini.

“Kami membuka kesempatan donasi bagi publik yang ingin membantu. Minimal dengan Rp 10 ribu, itu sudah sangat membantu kami,” urai Nanda.

Baca Juga  Innalillahi ! Mobil Tembus Pagar Pembatas Jalan Tol Balikpapan-Samarinda

Sementara itu, Kurator TEDxUnmul, Ermioni Vlachidou menuturkan hal senada. Ia mengapresiasi kepanitian pasca sukarelawan berhasil dikumpulkan, pun sudah dibagi dalam 11 divisi dan satu tim general TedxUnmul. Hanya saja, ia menyoroti betapa sulit dan berbedanya metode memperoleh sponsorship di Indonesia. Jauh berbeda ketimbang di negara asalnya, Yunani.

Advertisement

Ermioni memberi contoh bagaimana seluruh proposal diajukan mesti melalui tahapan birokrasi panjang. Belum lagi, seluruhnya mesti menggunakan proposal cetak, alih-alih proposal digital (soft copy) yang sebetulnya lebih efisien.

“Sangat sulit mencari sponsor di Indonesia. Dan ketika kami mengajukan proposal, semuanya mesti dicetak. Mereka (calon sponsor) tidak terima file bentuk digital,” bebernya.

Ermioni menaksir, sulitnya mencari sponsor lantaran publik Indonesia, khususnya Kaltim, masih kurang familiar dengan TED. Praktis itu membuat calon sponsor tak tahu feedback apa yang dapat diberi dari kegiatan ini.

Kendati dihadapkan sejumlah persoalan, Ermioni optimis TedxUnmul bakal terlaksana sebagaimana diharapkan. Memberi ruang bagi ide-ide cermerlang untuk disebarluaskan, laiknya tagline TED. Serta memberi kesan mendalam bagi seluruh audiens kelak.

Advertisement

“Kami yakin hambatan bisa diselesaikan. Kami pun optimis TedxUnmul akan sukses,” pungkasnya. (*)

*Rilis Tim TedxUnmul