Connect with us

Bontang

Mengenal Dosa Pertama Manusia dalam Islam

Published

on

Ilustrasi.

BEKESAH.co, Bontang – Berpuasa mengajarkan kita menahan dan mengendalikan hawa nafsu, tutur kata, juga perilaku. Tak luput, menjauhkan kita dari sifat yang rasanya begitu lekat dengan iblis: angkuh.

Al-Qur’an pertama kali menceritakan keangkuhan iblis dalam konteks awal penciptaan Nabi Adam AS. Para iblis enggan bersujud di hadapan Nabi Adam AS karena merasa lebih hebat dari manusia yang hanya diciptakan dari tanah.

Baca Juga  Puasa Bisa jadi Sia-sia ? Ini Penyebabnya

Kesombongan itu memicu murka dari Allah SWT. Iblis lalu diusir dari surga.

Namun, bagaimana kita baiknya memandang keangkuhan dan sikap buruk dari iblis ini?

Advertisement

Menurut Quraish Shihab, tidak sepatutnya kita mengukur derajat kebaikan hanya dari unsur kejadian atau proses penciptaannya. “Kebaikan itu tidak diukur dari unsur kejadian seseorang, tetapi diukur dari manfaat yang dapat diberikan kepada orang lain dari dirinya.”.

Jika ternyata memang iblis tidak lebih tinggi derajat kebaikannya dibandingkan dengan manusia, lantas apa yang membuat manusia dapat terjebak dalam tipu muslihat rayuan iblis?

Jeratan Rayuan Iblis
Kita akrab dengan kisah Nabi Adam AS yang diturunkan dari surga akibat termakan hasutan iblis. Bujuk rayu Iblis bahkan membuat Nabi Adam AS lupa terhadap larangan Allah SWT.

Quraish Shihab menjelaskan, rayuan iblis yang disampaikannya kepada Nabi Adam AS dalam bentuk sumpah yang membuat Adam akhirnya terlena. “Dia [Nabi Adam AS] percaya terhadap iblis karena Iblis bersumpah. Adam tidak menduga kalau ada seseorang yang akan bersumpah bohong, jadi dia termakan.”

Advertisement

Tuhan Menjauhi Orang yang Berdosa
Setelah Nabi Adam AS melanggar larangan Allah SWT dan memakan buah dari pohon Khuldi, Quraish Shihab menyebutkan ada sebuah kejadian yang dapat kita maknai secara mendalam dari peristiwa itu.

“Sebelum dia [Nabi Adam AS] berbuat,dikatakan ‘jangan dekati pohon ini.’ Tetapi, begitu dia berdosa digambarkan [dalam Al-Qur’an] ‘Tuhan menyeru’ artinya dengan suara keras, kenapa? Karena jauh, makanya ditunjuk dengan kata ‘itu’,” terang Quraish Shihab

Penggunaan dua diksi yang berbeda–’ini’ dan ‘itu’–pada saat sebelum dan sesudah Adam berbuat dosa, menurut Quraish Shihab menunjukkan “bahwa orang yang berdosa itu jauh dari Tuhan. Dan, Tuhan menjauh.” pungkasnya.

Dosa Pertama Manusia
Dari cerita Nabi Adam AS memakan buah Khuldi, mudah kita simpulkan bahwa dosa pertama manusia adalah melanggar larangan-Nya.

Advertisement

Namun, Quraish Shihab berpandangan bahwa dosa yang pertama kali dilakukan oleh manusia sebenarnya justru berburuk sangka kepada Tuhan. “Karena iblis berkata [saat merayu Adam memakan buah Khuldi] ‘kamu tidak akan dilarang kecuali karena Tuhan tidak mau kamu jadi malaikat atau tidak mau jadi kekal.’ Jadi ditanamkan buruk sangka kepada Tuhan.”

Maka dari itu, Quraish Shihab menyarankan, “Dalam kehidupan ini, kita harus bersangka baik kepada Tuhan walaupun kita sedang mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan,” pungkasnya.

Sumber : Narasi

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini 

Advertisement

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG