Connect with us

Kisah Inspirasi

Kisah Pedagang Bakso di Bontang, 9 Kali Jatuh Bangun, Berhasil Kuliahkan Anak

Published

on

BEKESAH.co, Bontang – Alumni SMA Negeri 1 Bontang pasti sudah tidak asing dengan bakso Pak Ipul. Bakso yang awalnya hadir di kantin SMA Negeri 1 Bontang ini, kini hadir dengan lapaknya sendiri. Lokasinya terletak di Jalan MT Haryono, Bontang Baru. Meski sudah memiliki lapaknya sendiri, siapa yang menyangka kalau ada perjuangan jatuh bangun di baliknya.

Saifulloh atau yang akrab disapa Pak Ipul menceritakan awalnya berjualan bakso di kantin SMA Negeri 1. Ia memulainya sejak tahun 1996, dengan modal awal sebesar Rp 20 ribu yang dipinjamkan oleh seorang kerabat. Dari modal tersebut, ia mulai mempersiapkan dagangannya lalu dibantu sang istri berjualan di kantin sekolah. Hingga seiring berjalannya waktu, ia kemudian berusaha membuka lapak sendiri di luar kantin.

“Dari kantin, saya mencoba buka warung di luar. Pernah di Bontang Baru, pernah di simpang Tanjung Limau. Saya buka-tutup warung itu sampai 9 kali. Pernah juga saya mencoba buka penggilingan daging untuk bakso, tapi akhirnya saya tutup,” tuturnya ayah tiga anak ini.
 

Di antara sembilan kali buka tutup itu, Ipul menuturkan pernah satu kali warungnya habis terbakar. Saat itu, warungnya tidak hanya menjual bakso dan mie ayam, bahkan juga menjual menu lain seperti ikan bakar. Ipul bercerita, yang memasak di warung adalah dirinya sendiri. Ia cukup keteteran karena dirinyalah yang memasak menu. Sehingga ia harus membagi waktu dengan pekerjaannya sebagai staf tata usaha di sekolah. Hingga kemudian musibah menimpa usahanya.

“Waktu itu bulan puasa. Kebetulan tempatnya itu saya sewa sekalian tinggal di situ. Biasanya kami buka sampai sahur, tapi hari itu kami tutup lebih awal. Tiba-tiba sekitar pukul 2 pagi kami terbangun api sudah besar. Semuanya ludes terbakar. Sebenarnya sewanya masih tersisa beberapa bulan, tapi karena istri saya trauma jadi saya hentikan di situ. Mulai lagi dari awal, kembali lagi di kantin,” ungkapnya.

Advertisement

Dengan harta benda habis terbakar, begitupun dengan modal yang ludes, Ipul harus memulai kembali jualannya. Sebab jika hanya mengandalkan gaji yang ia terima, maka kebutuhan tidak bisa terpenuhi. Terlebih ia juga memiliki tanggungan hutang yang ia ambil untuk modal jualan. Ia pun memutuskan untuk kembali berjualan di kantin sekolah pada 2015. Tak terasa, dua tahun berlalu, Ipul pun kembali berniat untuk membuka lapak lagi di luar. Padahal saat itu ia tidak memiliki modal sama sekali. Meski sang istri awalnya tidak setuju, namun ia berusaha meyakinkan istrinya untuk membuka lapak di luar sekolah.

Baca Juga  Kisah Ridho Pelajar SMKN 1 Bontang Buka Jasa Service HP, Bayar Seikhlasnya

“Saya yakinkan istri saya, sampai akhirnya dia ngasih uang sekitar Rp3 juta. Terus terang, saya sampai menitikkan air mata saat terima uang dari istri saya. Karena uang itu ia simpan, barangkali ada keperluannya tapi kemudian dia berikan pada saya untuk modal. Di situ saya meyakini diri saya untuk berjualan dan akan mengembalikan uang itu,” tutur pria bertubuh tambun ini.

Singkat cerita, ia pun akhirnya membuka warungnya. Kontrak awal dengan pemilik tempat adalah sewa selama 6 bulan. Namun tak disangka jika ia sudah berjualan di tempat tersebut selama 6 tahun. Dari jualannya itu, di kondisi sekarang Ipul mengatakan sehari menghasilkan sekitar Rp5 juta sampai Rp5,5 juta. Namun sebelumnya saat perputaran ekonomi dan daya beli masyarakat Bontang sedang di kondisi baik, sehari ia bisa menghasilkan sekitar Rp6 juta sampai Rp6,5 juta. Karena kegigihannya, saat ini ia mampu mempekerjakan 5 karyawan serta satu orang yang membantu persiapan jualan di rumah. Dari hasil jualannya juga, ia mampu mendirikan rumah dan memfasilitasi anak-anaknya sampai menempuh pendidikan tinggi.

“Kalau hanya mengandalkan gaji dan tunjangan, jelas tidak cukup karena sudah dipotong tanggungan saya. Makanya saya buka usaha itu. Kalau diingat lagi dari sekian kali saya buka tutup itu kerugiannya capai ratusan juta. Tapi saya yakin, kalau mau berusaha pasti Allah akan bantu. Yang penting yakin saja sama ketetapan Allah, dan kita berusaha,” tandasnya.

Advertisement

Penulis: Ananda Putri Aisyah

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement