Connect with us

Bontang

Ini Penyebab Beberapa Wilayah di Bontang Tak Dapat Pasokan Jargas Sementara

Published

on

BEKESAH.co – Asik masak di dapur rumah, seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Lok Tuan, Nawi kebinggungan. Sebab, api kompor yang digunakan mati seketika. Diketahui, ia menggunakan kompor gas alam.

Ia pun mempertanyakan apa yang menjadi penyebab api kompor mati. Karena ini kali pertama kejadian tersebut terjadi. Seingatnya, ia rutin membayar tagihan gas alam yang digunakan itu.

“Saya masak sayur, tiba-tiba apinya mati. Tadi juga apinya kecil, alhamdulillah ada cadangan tabung gas,” tuturnya.

Dari informasi yang diterima, penyebab api kompor di rumah tangga itu mati karena salah satu titik pemasangan gas di Bontang mengalami kebocoran. Tepatnya di Jalan Bhayangkara, depan Polres Bontang.

Kini, petugas sudah turun ke lapangan untuk mengecek penyebab dan memperbaiki kebocoran tersebut.

Advertisement

Petugas BME mengecek dan memperbaiki kebocoran pipa gas depan Polres Bontang. (Ist)

Dikatakan Direktur Bontang Migas Energi (BME), Hamnah, kebocoran itu disebabkan adanya pergeseran tanah sehingga menimbulkan tekanan pada pipa gas.

Ia juga menyebut, seharusnya pemasangan pipa gas tersebut ditimbun menggunakan pasir. Namun yang ada di lapangan, bahan penimbunannya menggunakan batu ataupun tanah.

Selain itu, ia menambahkan pemasangan pipa gas itu masih kurang ideal. Sejatinya pipa jargas tersebut dipendam dengan kedalaman 180 centi meter, tetapi realitanya, kedalaman pipa yang ditimbun dalam tanah, tidak mencapai 60 centimeter.

“Ini dulu kan dari APBN, jadi tidak tahu siapa yang disalahkan,” ujarnya, Sabtu (20/11/2021).

Akibat dari kebocoran ini, maka beberapa wilayah di Bontang sementara tidak mendapat pasokan gas alam. Salah satunya, di wilayah Kelurahan Api-api.

Hamnah pun belum bisa memastikan kapan perbaikan akan selesai. Saat ini pihaknya masih melakukan upaya penggalian untuk mengecek titik kebocoran. Diketahui ukuran pipa 180 inchi.

Advertisement

“Secepatnya kami usahakan untuk diselesaikan. Tadi terima kabar jam 9an pagi dari operator. Insya Allah tidak terlalu bahaya, karena tekanannya cuma 0,4 Bar,” terangnya.

Baca Juga  Bahas Raperda, Nursalam Sentil Banyak Kepala Dinas Tak Hadir

Penulis : Maimunah Afiah

Continue Reading