Connect with us

Ekonomi

Impor Kaltim Terbesar dari Nigeria dan Korea Selatan

Published

on

BEKESAH.co, Bontang – Nigeria menjadi negara yang menyumbang nilai impor terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kontribusi sebesar 16,02 persen terhadap total nilai impor. Nilai impor Nigeria mencapai US$0,53 milyar dengan volume 1,04 juta ton.

“Komoditas dari bahan bakar mineral mendominasi nilai impor dari Nigeria, dan memberi kontribusi sebesar 16,02 persen dari total nilai impor Kaltim,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, S.ST, MIDEC, dalam Publikasi “Statistik Impor Provinsi Kalimatan Timur 2021” yang dilaunchingnya, Agustus 2022.

BPS mencatat, negara kedua yang menyumbang nilai impor terbesar adalah Korea Selatan, berupa mesin dan alat produksi. Kontribusi Korea Selatan pada total nilai impor Kaltim tahun 2021 sebesar 12,54 persen. Nilai impor dari Korea Selatan mencapai US$0,42 milyar dengan volume 0,17 juta ton.

Sumber BPS Kaltim.

“Produk mesin dan perlatan mekanis serta bagiannya menjadi komoditas utama impor dari Korea Selatan. Nilai impor komoditas tersebut mencapai US$0,23 miliar,” paparnya.

Selanjutnya, Malaysia menjadi negara asal impor terbesar ketiga selama 2021 dengan nilai impor US$0,29 miliar memberi kontribusi 8,73 persen terhadap total impor Kaltim. Volume impor dari Malaysia mencapai 0,45 juta ton. Komoditas utama impor dari Malaysia adalah golongan barang bahan bakar mineral dengan nilai US$0,19 miliar.

Advertisement

Negara asal impor terbesar keempat selama 2021 yaitu Singapura, dengan nilai impor US$0,26 miliar memberi kontribusi 7,93 persen. Volume impor dari Singapura pada 2021 mencapai 0,29 juta ton.

“ Adapun komoditas utama dari Singapura adalah golongan barang bahan bakar mineral dengan nilai US$0,22 miliar,” kata Yusniar lagi.

Negara asal impor terbesar kelima adalah Azerbaijan. Nilai impor dari Azerbaijan mencapai US$0,23 miliar dan memberi kontribusi 6,83 persen. Impor dari Azerbaijan tercatat hanya satu golongan barang yaitu bahan bakar mineral dengan volume mencapai 0,45 juta ton.

Baca Juga  Komisi II DPRD Kaltim Dorong Pemerintah Beri Bantuan Perkebunan Rakyat

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement
Continue Reading
Advertisement