Connect with us

Bontang

Gowes Dianggap Ganggu Jalan, Ini Kata Komunitas Sepeda Bontang

Published

on

BEKESAH.co– Sepeda mendadak jadi tren olahraga yang banyak dilakoni di tengah pandemi. Sejak tiga bulan terakhir, frekuensi pengguna meningkat.

Tetapi, ramainya pesepada di jalan justru menuai kritik pengendara bermotor lantaran dianggap mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

Pun begitu, tidak semua goweser seolah jadi penguasa jalan dan bertindak seenaknya. Komunitas Folding Bike Bontang misalnya.

Ketua komunitas Ariyanto Baharudin mengaku selalu memberikan arahan tertib dan patuh berlalulintas kepada anggotanya sebelum bersepeda.

Advertisement

“Kita breafing dulu. Ini juga untuk memperbaiki citra pesepeda yang saat ini dinilai buruk di mata masyarakat,” jelasnya.

Sebelum gowes, ia juga bagi-bagi tugas. Ada komando penunjuk jalan. Ada pula silver yang tugasnya menegur anggota yang beriringan atau “makan jalan”.

Hal serupa juga dilakukan klub sepeda Dragon Bike yang mengaku menvedepankan tata tertib berkendara. Wajib nyalakan lampu belakang saat malam, pakai helm, dan satu baris komando.

“Insya Allah semua komunitas dan klub sepeda di Bontang taat aturan lalu lintas. Tidak menganggu pengguna jalan lain. Tapi enggak tahu kalau yang enggak ikut komunitas. Banyak juga,” kata pendiri Dragon Ride, Rusdin Habsyi.

Advertisement

Kendati demikian, ia berharap semua goweser maupun pengendara lainnya saling menghargai dan menghormati. Bagaimanapun semua memiliki hak menggunakan jalan.

“Harapannya untuk goweser di Bontang, baik yang tergabung dalam komunitas klub atau tidak, mari sama-sama mentaati peraturan lalu lintas yang ada, saling menghormati sesama pengguna jalan. Keep healty and safety, solution without polution,” tutupnya.(*)

Penulis : Maimunah Afiah

Advertisement
Baca Juga  Pemkot Sudah Berupaya Menegakkan Protokol Covid, Imbau Masyarakat Bisa Kerjasama
Continue Reading
Advertisement