Connect with us

Bontang

Faisal: Lomba Karaoke Dangdutan di Masjid Terapung Perlu Dievaluasi

Published

on

Lomba karaoke dalam rangka memperingati Hari Nelayan Nasional yang digelar di pelataran Masjid Terapung Loktuan memicu pro dan kontra di masyarakat.

BEKESAH.co, Bontang – Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal, meminta agar penyelenggaran Hari Nelayan Nasional yang digelar di pelataran Masjid Darul Irsyad  Al-Muhajirin Loktuan selama 4-6 September dievaluasi.

Menurutnya, tidak selayaknya rangkaian acara hari nelayan nasional itu diisi lomba karaoke dangdutan. Apalagi jarak panggung hiburan sangat berdekatan dengan ikon masjid terapung.

“Memang harus dievaluasi. Saya pas tahu kabar ini, kaget juga. Sempat saya komunikasi sama Bu Sekda dan Kepala DKP3. Ini memicu pro-kontra di masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga  Lomba Karaoke dan Dangdutan di Halaman Masjid Terapung Loktuan Dikeluhkan Pengurus

Dia mengatakan, malah mendukung agara kegiatan terus berlanjut. Pasalnya ini tentu positif karena Loktuan sangat jarang ada hiburan. Dengan adanya kegiatan ini tentu memberika multiplier effect ke pelaku UMKM dan hiburan bagi warga Loktuan.

Advertisement

“Memang ada catatan khusus. Jangan lagi pakai halaman masjid. Jaraknya digeser dikitlah. Karena masjid kan tempat ibadah. Sisi positifnya, kita bisa lihat ramai begini. Ini patut jadi perhatian juga oleh pemerintah. Kedepan jangan hanya di kota terus acara berlangsung,” tegasnya.

Faisal tak membantah, banyak tokoh agama dan takmir masjid yang mengadu tentang kegiatan ini. “Banyak yang bilang ke saya. Tapi saya harus berada di tengah-tengah. Yang pasti harus dievaluasi kedepannya,” pungkasnya.

Perayaan Hari Nelayan Nasional 2023 di Bontang menuai komentar jemaah masjid Darul Irsyad Al-Muhajirin, Loktuan. Pasalnya, lokasi panggung hiburan berada di pelataran parkir ikon masjid terapung.

Berdasarkan Informasi yang dihimpun Bekesah, kegiatan ini merupakan agenda Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3) yang dihelat mulai 4-6 September. Pada acara puncak kegiatan ini bakal dihibur artis dangdut Bintang Pantura Kiki.

Advertisement

“Acara lomba karoke ini kurang etis karena memakai halaman masjid untuk acara dangdutan. Seandainya lagu-lagu islami semacam kasida, rebana, sholawatan, itu identiklah dengan masjid, tapi ini dangdutan tidak ada sama sekali kaitannya dengan masjid,” ungkap Hasanuddin salah satu takmir masjid kepada Bekesah, Selasa (5/9/2023).

Dia mengatakan, teknis kegiatan juga tak dijelaskan secara mendetil oleh panitia. Menjelang kegiatan berlangsung pihaknya  baru mengetahui rangkaian acara yang diperlombakan meliputi karaoke dan hiburan dangdutan di puncak acara.

“Kami disampaikan panitia acara ini sudah terlanjur dan tidak mungkin dibongkar kembali atau dibatalkan karena juga sudah ada Pak Wali Kota yang membuka acaranya,” ujarnya.

Kendati demikian, sebagai pengurus masjid dia meminta kegiatan yang berlangsung tiga hari ini tidak menampilkan hiburan yang mengumbar aura. “Karena ini bukan aspirasi saya saja tapi hampir semua masyarakat, tokoh agama yang aktif sholat berjamaah di masjid itu sangat menyayangkan dengan adanya seperti ini,” pungkasnya.

Advertisement

Dia berharap, tak ada lagi kegiatan orkes dangdut yang digelar di halaman masjid. Namun, boleh saja menggelar kegiatan yang bernuansa Islami.

Penulis : Supiansyah

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement