Connect with us

Bontang

Cerita Pengangkut Sampah di Bontang, Berharap Atasan Peduli Keselamatan Kerja

Published

on

Petugas pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup. (Nugrah-Bekesah.co)

BEKESAH.co, Bontang – Prestasi Adipura Kencana yang diterima Pemkot Bontang belum lama ini tak lepas dari kerja keras petugas pengangkut sampah. Jika tak ada mereka, mustahil Kota Taman kembali meraih predikat kota terbersih untuk kategori kota sedang.

Siang itu waktu sebagian pekerja masih beristirahat. Matahari sedang terik-teriknya. Truk pengangkut sampah yang dikendarai Muhammad Jimmi (56) berhenti tepat di salah satu kontainer sampah di bilangan Bontang Baru.

Giliran ia bersama ketiga rekannya beranjak dari rumah untuk bekerja. Pekerjaan yang tak semua orang inginkan. Namun demi mencukupi kebutuhan keluarga mereka lakoni.

“Beginilah kerja kami pak, harus kuat,” terang Jimmi yang sudah lima tahun menjadi supir truk pengangkut sampah.

Advertisement

Muhammad Jimi (56) sopir truk pengangkut sampah. (Nugrah-Bekesah.co)

Dalam sehari ia mengangkut sampah sebanyak dua kali. Tengah malam sekitar pukul 23.30 sampai dengan pukul 03.00 dini hari. Lalu pada siang hari dari pukul 13.00 sampai dengan pukul 16.00 Wita.

“Jalur kami dari Awanglong Kantor Wali Kota Lama, Pertigaan Bontang kuala, Tanjung Limau, titip di depan Bonex KM 6. Sudah diukur batas-batasnya,” sebutnya.

Jimmi bercerita, pekerjaan ini menuntut mereka harus tetap prima. Kesehatan menjadi prioritas. Karena jika sakit ia tak bisa melaksanakan tugas. “Yang paling penting cukup istirahat saja pak,” ujarnya.

Sebagai petugas pengangkut sampah bau tak sedap dan kotoran sudah menjadi risiko pekerjaan mereka.

Namun, ada hal yang menurut Jimmi perlu menjadi perhatian atasan mereka. Itu berkaitan dengan keselamatan kerja.

Advertisement

Menurutnya, sepatu safety yang diberikan ke seluruh petugas jauh dari standar keamanan. Usai sebulan digunakan, tak bisa lagi dipakai. “Terlalu tipis pak sepatu safety-nya,” ujarnya.

Tak jarang rekannya banyak yang mengalami luka akibat tertusuk benda tajam. Mulai dari paku hingga pecahaan kaca.

Jimmy yang merupakan pensiunan salah satu perusahaan tambang di Bontang ini mengaku sangat paham standar keselamatan kerja. “Saya 19 tahun di Indominco jadi yang namanya safety ini saya tahu tata tertibnya,” ungkapnya.

Dia berharap, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang mempekerjakan mereka bisa memberikan sepatu yang layak. Sehingga risiko bisa mereka tekan sekecil mungkin.

Advertisement

“Bukan mengeluh banyak. Tapi kami berharap kerja ada safety-nya jadi kami juga bisa kerja memuaskan,” harapnya.

Wawantono pengangkut sampah menambahkan selain sepatu yang layak, mereka juga berharap jas hujan yang diberikan juga sesuai standar. “Klo hujan deras selalu tembus pak. Semoga ini bisa dievaluasi,” terangnya.

Dia menuturkan, tak banyak yang diminta pihaknya. Cukup sepatu dan jas hujan yang sesuai standar.

Kendati amunisi keselamatan kerja mereka belum seperti yang diharap, tak ada alasan bagi mereka untuk bermalas-malasan. “Tugas tetap tugas. Itu menjadi tanggung jawab kami,” ujar dia.

Advertisement

Kendati demikian, Wawan yang sudah bekerja selama enam bulan ini mengaku kesadaran masyarakat untuk membuang sampah ke tempat-tempat yang disediakan sudah cukup baik.

“Alhamdulillah. Tidak ada yang dibuang di sembarang tempat. Warga tertib sejauh ini mas,” pungkasnya.

Penulis : Ahmad Nugraha

Baca Juga  Sudah Berjalan 5 Hari, Sampah Pinggir Jalan Masih Menumpuk

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini 

Advertisement

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG