Connect with us

Bontang

Cerita di Balik 6 Ribu Seragam Gratis Pelajar Bontang, Berdayakan Ratusan Penjahit Kecil

Published

on

BEKESAH.co, Bontang – Sebanyak 6 ribu lebih pakaian seragam gratis disediakan Pemerintah Kota Bontang untuk tahun ajaran baru mendatang. Kesemuanya diproduksi langsung oleh para penjahit Bontang yang dihimpun Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) Ayulia.

Nurhayati, pendiri LPK Ayulia mengungkapkan dirinya merintis usaha konveksi dan butik sejak tahun 1998. Kemudian dirinya membangun lembaga kursus tersebut di tahun 2012. Dimulai dari menjahit pakaian seragam anak-anaknya sendiri, lalu menerima orderan satu persatu. Hingga kemudian namanya banyak dikenal.

Nurhayati. (Ananda – Bekesah.co)

“Orderan besar saya pertama itu dari TPA Masjid An Namirah. Terus lama-lama banyak yang kenal,” ungkapnya saat disambangi di lembaganya, Kamis (22/6/2023).

Dengan pengalaman cukup lama di bidang garmen, ibu lima anak ini mengatakan lembaganya berfokus pada pembuatan pakaian sekolah. Mulai dari seragam taman kanak-kanak hingga sekolah menengah.

Advertisement

Lebih lanjut Nurhayati mengungkapkan alasan dirinya membuka lembaga pendidikan bermula dari saat ia kesulitan merekrut karyawan. Ia ingin ketika banyak orderan masuk pun tidak kewalahan.

Tidak sampai di situ, perjalanan usahanya pun semakin melejit setelah dilirik salah satu perusahaan BUMN ternama di Bontang. Dari situ kemudian namanya semakin dikenal karena kerap ditunjuk menjadi pengajar di berbagai pelatihan. Meski dikenal tegas, tidak sedikit dari alumni pelatihannya sudah membuka usahanya sendiri. Bahkan saat menerima orderan seragam sekolah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), ia pun mengajak para alumninya untuk turut membantu.

“Semua alumni saya ajak. Kecuali para alumni saya yang lagi banyak orderan, itu tidak saya ajak karena tidak memungkinkan. Tidak hanya alumni saya, tapi semua penjahit di Bontang, termasuk penjahit kecil maupun penjahit dari LPK lain pun saya ajak. Itu karena amanah dari Disdik untuk merangkul semuanya,” paparnya.

Baca Juga  Wawali Najirah Buka Acara Bontang Innovation and Geospasial Festival (Bigfest)

Sampai saat ini pesanan seragam sekolah dari Pemkot yang pihaknya kerjakan sudah mencapai 75 persen. Sebagian besar sudah diambil untuk kemudian disiapkan di sekolah-sekolah. Wanita yang akrab disapa Bunda ini mengatakan sistem pengerjaannya adalah home industry. Dimana lembaga hanya fokus tempat pemotongan bahan, quality control, dan pengemasan. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 100 orang penjahit yang ia libatkan dalam pengerjaan 6 ribu lebih seragam sekolah ini.

Advertisement

“Mereka jahitnya di rumah masing-masing. Di sini hanya ambil bahan yang sudah dipotong, kemudian setor untuk quality control yang kemudian kami packing. Dari seratus lebih itu kami targetkan satu orang selesaikan 2 seragam dalam sehari. Tapi karena dari para penjahit juga ada yang nyambi ngurus anak, jadi kalau terlambat nanti bisa di-back up sama yang lain. Jadi saling menutupi saja,” jelasnya.

Dengan hasil usahanya yang mendirikan lembaga pendidikan dan kursus, ia merasakan dampak positif yang begitu luar biasa sebagaimana niatnya di awal mendirikan lembaganya. Dirinya berharap semoga bisa semakin banyak muncul penjahit profesional yang bisa bersaing dengan penjahit besar.

“Minimal sekali muncul kepercayaan dalam dirinya bahwa ia mampu untuk bersaing, jadi tidak takut lagi ketika dicela orang. Kata-kata yang saya selalu berikan kepada mereka sebagai motivasi adalah, ‘Jangan pernah marah ketika bunda menegur hasil jahitan kalian untuk disuruh bongkar. Daripada kalian mendapat kata-kata mutiara dari pelanggan. Karena itu lebih menyakitkan dari kata-kata bunda.’,” tutupnya.

Penulis : Ananda Putri Aisyah

Advertisement

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG