Connect with us

Bontang

Atasi Banjir, Pemkot Wacanakan Bangun Waduk di Tanjung Laut

Published

on

BEKESAH.co- Kelurahan Tanjung Laut jadi salah satu kawasan langganan banjir di Kota Bontang. Setidaknya ada 4 RT yang kerap terendam. Yakni RT 6, 9, 33, dan 34.

Hal itupun diakui Lurah Tanjung Laut Azidah. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemukiman warga kerap kebanjiran, kata dia, karena posisi geografisnya seperti cekungan.

“Selama ini di Tanjung Laut kalau hujan lebat sebentar aja sudah banjir. Karena memang posisinya seperti mangkuk. Di belakang kantor pajak (Pajak Pratama) sampai di bawah di dekat KUA (Bontang Selatan) itu biasanya banjir sesaat dan nanti akan surut sendiri,” papar Lurah Azidah ditemui beberapa waktu lalu.

Atasi masalah banjir, lanjutnya, pemerintah berencana bangun waduk. Progresnya sudah sampai tahap pembahasan dan penentuan lokasi.

“Perencanaan tahun lalu sudah ada. Leading sectornya Dinas Perkim dan PU. Jadi secara teknis dari mereka yang bisa menjelaskan. Tanjung Laut hanya lokasi saja,” jelasnya.

Advertisement

Pun demikian, ia berharap pembangunan waduk di wilayah kerjanya itu bisa terealisasi 2021 mendatang.

Menurutnya, waduk tersebut nantinya bisa menjadi ikon wisata di Tanjung Laut. Pun jadi spot kuliner.

Terpisah. Dikonfirmasi terkait rencana pembangunan polder air di Tanjung Laut, Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Bontang, Maksi Dwiyanto mengatakan pihaknya sudah meninjau lokasinya.

“Lokasinya itu di seberangnya toko Kawan Kita. Di bagian bawah kan ada rawa, rencananya di sekitar situ,” papar Maksi.

Meski sudah memetakan lahan pembangunan, masih ada beberapa tanah di lokasi itu milik masyarakat yang belum dibebaskan. Pun terkendala soal anggaran.

Advertisement

Dijelaskan, kebutuhan luasan lahan untuk membangun waduk diperkirakan minimal 5 ribu hektar.

Baca Juga  5 Warung Legendaris di Bontang, Udah Pernah Mampir?

“Rencananya, air itu sebelum terbuang ke Rawa Indah Bukit Indah, sebagian ditahan dulu di situ (waduk). Waduk ini akan menampung air tergantung catchmennya, tangkapan airnya dari sekitar mulai dari pom bensin ke arah lengkol, dari arah lengkol masuk ke gorong gorong diturunan lampu merah. Nanti akan diarahkan ke situ dulu” terangnya.

Kendati demikian, Maksi mengatakan pihaknya hanya memfasilitasi proses pengadaan lahan saja. Sedang pengelolaannya nanti jadi wewenang Dinas Pekerjaan Umum (PU).

“Sejauh ini kembali ke penyelenggara urusan. Waduk itu yang menangani adalah PU pengairan, sesuai dengan arahan, anggarannya kegiatannya semua dari PU,” pungkasnya.(*)

Penulis: Annisa Hashifah

Advertisement