Connect with us

Bontang

Alasan Selambai Terus Dipercantik, Masuk Kawasan Kumuh, 200 Rumah bakal Direhab Tahun Ini

Published

on

Kunjungan Komisi V DPR RI dan Pemkot Bontang ke kampung pesisir Selambai.

BEKESAH.co, Bontang – Wajah kampung pesisir Selambai, Loktuan makin dipercantik. Sejak mendapat bantuan dari pusat mulai jembatan beton, IPAL komunal, dan rumah layak huni, kawasan yang dihuni mayoritas nelayan ini mulai jauh dari kata kumuh.

Ya, program penataan kawasan kumuh merupakan kolaborasi dari Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pemerintah daerah. Program ini berjalan sejak 2019 hingga sekarang.

“Kenapa kami fokus membenahi selambai, pertama karena ini lingkungan kumuh, kedua karena ini value-nya kampung nelayan, terakhir karena ada potensi pariwisata di tempat ini. Usulannya juga kuat dari dewan sampai Pemerintah Kota Bontang,” kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltim Kementerian PUPR, Rozali Indra, Selasa (8/8/2023).

Baca Juga  Jembatan Beton Selambai Dilanjutkan, Didanai Rp30 Miliar dari APBN

Dia mengatakan, tahun ini pihaknya melanjutkan pembangunan jalan beton yang akan melintasi seluruh permukiman di kawasan di atas laut itu. Nantinya, pengerjaan bakal dilakukan melalui skema multi years contract atau skema tahun jamak yang bersumber dari APBN.

Advertisement

“Estimasi kami Rp30 Miliar yah. Tapi ini masih kami review DED-nya,” kata dia.

Tak hanya itu, penataan juga dilakukan dengan merehab sebanyak 200 rumah. Saat ini pihaknya sudah megidentifikasi rumah-rumah yang diusulkan untuk dibenahi.

“Akan kami integrasikan dari rumah-rumah yang tidak layak. Mulai dari atap, lantai, dinding, instalasi air minum, dan limbahnya. Sudah kami data ada 200an,” beber dia.

Dia mengatakan ada tujuh kriteria penataan kawasan kumuh. Pertama keteraturan bangunan, masih banyak rumah-rumah yang posisinya di belakang laut, sehingga masyarakat membuang sampah dan limbah langsung ke laut, kedua limbah yang harus diolah dengan baik.

Advertisement

“Jangan sampai laut ikut tercemar. Ketiga persampahan. Budaya masyarakat membuang sampah di laut masih ada. Seharusnya ada pengeolaannya, kami sudah sosialisasi ke LPM, karena tugas mereka mengawal kebijakan itu,” katanya.

Selanjutnya, masalah drainase, karena Selambai permukiman pesisir airnya langsung mengalir ke laut. “Ini yang jadi masalah,” imbuhnya.

Kelima, aksesibilitas sehingga jembatan beton konsepnya mengelillingi kawasan ini, sehingga kalau ada kondisi darurat bisa mobil ambulans bisa masuk cepat. Keenam peralatan pemadam kebakaran, karena permukiman ini berbahan dasar kayu sehingga risiko kebakaran tinggi.

“Ketujuh instalasi air minum. Nanti akan kami review mana yang belum teraliri,” pungkasnya.

Advertisement

Anggota Komisi V DPR RI, Irwan, mengatakan bakal terus mengawal anggaran untuk pembenahan Selambai. “Ini komitmen kami,” katanya.

Baca Juga  Jembatan Beton Selambai Dilanjutkan, Didanai Rp30 Miliar dari APBN

Penulis: Ahmad Nugraha

Dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

Advertisement