Connect with us

Bontang

50 Staff PTSP Dapat Ancaman dari Sekretaris, Minta Perlindungan Ketua DPRD Bontang

Published

on

MEMANAS : 50 Staff DPMPTSP meminta perlindungan ke Ketua DPRD Bontang menyusul ancaman yang diduga dilakukan Sektetaris Nurbaenah.

BEKESAH.co, Bontang – Konflik internal DPM-PTSP masih berlanjut. Teranyar 50 staff mengadu ke Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hazdam pada Minggu (24/3/2024). Mereka mengaku mendapat intimidasi seusai melapor ke Wali Kota Bontang Basri Rase usai petisi mosi tidak percaya kepada Sekretaris Nurbaenah dilayangkan.

Analis Kebijakan Ahli Madya DPMPTSP Karrel, mengatakan selain melapor, kedatangan mereka untuk meminta perlindungan dari DPRD secara kelembagaan. Pasalnya, Sekretaris, Nurbaenah diduga melakukan ancaman akan mencopot dan memindahkan para staff yang dianggap tak bisa kooperatif.

“Teman setelah 2 hari melapor, mendapat serangkaian intimidasi. Satu per satu yang datang melapor ke Rujab Wali Kota kemarin dihubungi,” katanya.

Baca Juga  Andi Faiz: Staff PTSP Bontang yang Buat Petisi Jangan Jadi Tumbal
Baca Juga  Konflik Staff vs Sektetaris PTSP Bontang, Basri: Ini yang Bikin Masyarakat Sulit Buat Izin
Baca Juga  50 Staff PTSP Bontang Tanda Tangani Petisi Mosi Tidak Percaya ke Sekretaris

Alih-alih ingin menyuarakan aspirasi malah dinilai membangkang. Karrel mengatakan, ketidaknyamanan nyaris seluruh pegawai mulai dirasakan sejak Nurbaenah menjabat baru sepekan. Mantan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan itu tak hanya mengatur urusan kepegawain bahkan pribadi staff pun ikut diurus sang sekretaris.

Advertisement

“Untuk itu lewat pertemuan ini kami berharap dapat dibantu oleh Ketua DPRD,” harapnya.

Tak sekadar menyampaikan keluh kesah, para staff yang kadung sudah tak nyaman bekerja sama berharap Nurbaenah dipindahkan.

“Kami ingin suasana bekerja menjadi nyaman,” sebutnya.

Mereka melampirkan sejumlah bukti perlakuan sewenang yang dilakukan sekretaris, di antaranya honorer yang tidak ikut apel akan dikenai sanksi pemotongan gaji, kemudian Nurbaenah dianggap melakukan SPPD fiktif ke luar daerah padahal tidak sedang dinas, selain itu merubah presensi kehadiran jika dirinya terlambat, sementara jika staff yang telat diminta untuk membuat surat keterangan atas sepengetahuan sekretaris.

Advertisement

“Urusan cuti juga dia punya hak penuh membatalkan. Fasilitas berupa mobil dan perangkat elektronik dipakaik untuk keluarga,” bebernya.

Beragam laporan lain masih dimiliki para staff beserta bukti pendukungnya yang mereka lampirkan.

Sementara Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, mengungkapkan ketidak harmonisan di internal DPM-PTSP ini harus segera diatasi. Karena perangkat daerah ini memiliki peranan sentral di bidang pelayanan segala perizinan yang berhubungan langsung ke masyarakat.

“Ini kalau tidak segera diatasi pasti akan merembet kemana-mana. Dampaknya ke pelayanan masyarakat,” unkapnya.

Advertisement

Menurutnya Wali Kota dan jajaran Pemkot harus mencari solusi atas masalah ini. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Faiz menganalogikan seorang sekretaris ibarat orang tua dalam rumah tangga. Tidak boleh bekerja berdasarkan suka atau tidak suka. Hal ini dapat memicu masalah berkepanjangan. “Yang saya tangkap dari versi teman-teman ini sekretaris ini menjalankan tugasnya tidak berlaku adil. Nah ini yang harus dicari solusinya,” katanya.

Lebih lanjut Faiz mengimbau agar inspektorat  daerah yang diminta untuk mengumpulkan bukti dapar bekerja secara objektif. Yang pada prinsipnya konflik ini dapat diselesaikan secara musyawarah mufakat.

“Jangan sampai setelah staff ini menyampaikan aspirasinya ada yang dipecat atau bagaimana. Tentu kami akan mengambil langkah tegas secara kelembagaan DPRD,” pungkasnya.

Sementara Sekretaris Daerah Aji Erlinawati yang ikut hadir pada kesempatan itu memastikan pihaknya bakal mencari solusi terbaik. Desakan untuk memindahkan Nurbaernah tidak bisa ujuk-ujuk diamini.

Advertisement

“Kita biarkan dulu tim inspektorat bekerja mengumpulkan fakta dan data. Berikan kami waktu,” ungkapnya.

Iin–begitu disapa– meyakini Wali Kota cukup objektif menyelesaikan kasus ini. Buktinya segera meminta tim inspektorat turun untuk mencari bukti-bukti kuat terkait laporan yang sudah disampaikan staff.

“Hasil dari bukti-bukti yang nanti sudah dikumpulkan ini akan jadi pijakan buat kami untuk memutuskan seperti apa kedepannya,” (*)

Penulis : Redaksi

Advertisement

JANGKAU BERITA BEKESAH LEBIH BANYAK DI GOGGLE NEWS klik link di bawah ini

https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMLWJygsw9aThAw?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid

Atau dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF

Advertisement