Connect with us

Bontang

Waspada! Kasus DBD di Bontang Capai 168 Orang, 2 Pasien Meninggal

Published

on

BEKESAH.co — Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Bontang masih perlu perhatian lebih. Sebab 3 bulan terakhir angka penderita sudah mencapai 168 orang.

Lonjakan kasus tersebut setiap bulan mengalami peningkatan. Tercatat di bulan Januari ada 29 penderita kemudian memasuki bulan Februari, Dinkes mendata ada 62 penderita. Sedangkan bulan Maret, ada 77 penderita.

Dari data yang diterima Bekesah.co, Kelurahan Api-api menjadi wilayah penyebaran tertinggi, ada 24 penderita sedangkan Kelurahan Bontang Lestari hanya 1 penderita saja.

“Mulai meningkat saat memasuki bulan Februari karena masuk musim hujan,” ucap Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, Yusuf Lensa Hamdan saat ditemui Bekesah.co, Rabu (31/3/2021).

Advertisement

Bahkan Dinkes juga mencatat ada 2 penderita yang meninggal akibat serangan nyamuk Aedes Aegypti. Lambatnya penanganan yang diterima oleh penderita diduga menjadi salah satu faktor penyebab meninggalnya pasien tersebut.

“Sekarangkan orang takut ke rumah sakit karena Covid-19, jadi waktu sudah timbul gejala tidak langsung melapor, jadi lambat mendapat penanganan. Seharusnya ketika ada gejala, langsung saja dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat,” katanya.

Pihaknya pun sudah melakukan upaya untuk meminimalisir angka penambahan kasus DBD, dengan memberikan bubuk abate ke puskesmas untuk dibagi ke masyarakat per tiga bulan sekali.

“Kadang-kadang yang jadi masalah masyarakat tidak memanfaatkan bubuk abate, alasannya karena bau. Seharusnya kan tidak seperti itu,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, karena musim Covid-19 akses untuk mengetahui titik awal penyebaran nyamuk DBD terbatas. Karena pihaknya tidak leluasa menyusuri hingga bagian dalam rumah.

“Jadi juru pemantik (jumantik) hanya melakukan pantauan di luar rumah saja, karena Covid-19,” terangnya.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat untuk sadar dengan kebersihan rumah. Rajin menguras bak mandi untuk meminimalisir penyebaran jentik.

Baca Juga  Dinkes Bontang Berhasil Turunkan Angka Stunting Hingga 15 Persen

“Saat ini kan banyak yang pada WFH jadi itu dimaksimalkan, jika ada waktu luang silahkan bersihkan rumah. Terkhusus area yang rawan dihinggapi nyamuk, seperti genangan air,” paparnya.

Advertisement

Penulis : Maimunah Afiah