Connect with us

Bontang

VIDEO: Jembatan SMPN 5 Bontang Tenggelam, Belum Ada Solusi dari Pemkot

Published

on

Para guru yang menyaksikan tenggelamnya jembatan sekolah.

BEKESAH.co, Bontang – Hujan deras yang mengguyur Bontang pagi tadi, Rabu (22/2/2022) membuat jembatan SMP Negeri 5 kembali tenggelam.

Pantauan redaksi Bekesah.co, ketinggian air sudah mencapai selutut orang dewasa. Kondisi ini merupakan yang terparah sejak air mulai naik jika musim penghujan tiba.

Baca Juga  Jembatan SMPN 5 Bontang Tenggelam Parah, Aktifitas di Sekolah Dihentikan, Siswa Belajar Daring
Baca Juga  Pengedar Sabu di Bontang Ditangkap di Rumahnya

Komite Sekolah SMP N 5 Kartolo Rimba menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan lamban. Pasalnya, hingga kondisi jembatan tenggelam belum ada tindakan nyata pemerintah.

Baca Juga  Lahan Milik KNE, Pemkot Sulit Perbaiki Jembatan SMPN 5 Bontang yang Tenggelam

“Padahal ini bukan kejadian pertama. Pihak sekolah sudah menyurat ke sejumlah instansi terkait. Tapi belum ada respons,” ungkapnya.

Advertisement

Berikut videonya

Dia mengatakan pihak sekolah dan seluruh siswa terpaksa harus berjibaku dengan luapan air dari sungai. Mereka khawatir jika hal ini dibiarkan akan muncul korban.

“Di mana pemerintah terkhusus Dinas terkait. Ini salah satu sekolah tempat anak-anak Bontang belajar. Kenapa dibiarkan seperti. Kami dari komite sekolah berharap ada respons dari pemerintah,” tegasnya.

Sementara, Kepala SMPN 5 Muhidin Pasra membenarkan pihaknya sudah menyurat ke Dinas Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, bahkan ke Wali Kota Bontang Basri Rase Langsung.

Advertisement

“Dari Disdik sudah kami surati tapi belum ada respons. Pak Wali juga sudah,” terangnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Saparudin mengatakan, banjir di sekolah bukan urusan pihaknya.

Kendati demikian, kata dia perlu ada koordinasi lintas opd. “Nanti akan kami diskusikan dengan dinas lain. Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” ungkapnya.

Saparudin mengatakan, kondisi jembatan sulit untuk ditinggikan karena terkendala status kepemilikan lahan. “Jembatan itu kita pinjam pakai karena milik perusahaan KNE,” bebernya.

Advertisement

Satu-satunya solusi jangka pendek yang ditawarkan Disdikbud adalah membukakan akses jalan baru untuk pihak sekolah. “Kita jebol tembok di belakang sekolah baru dijadikan alteenatif kalau kejadian ini kembali terjadi. Sampai ada solusi lebih lanjut,” pungkasnya.

Baca Juga  51929445-1c63-4f81-9cfd-a7a430adea1e_169

Penulis : Ahmad Nugraha