Connect with us

Gaya Hidup

Ternyata Sayuran Juga Punya Racun Alami Loh, Yuk Cari Tahu!

Published

on

BEKESAH.co – Sayuran sudah menjadi bagian dari pola makan orang Indonesia. Pilihan yang beragam, cara masak yang bervariasi, murah, dan bermanfaat bagi tubuh, menjadi alasan ngga dilewatkannya menu ini dalam setiap hidangan.

Pada pengolahan daging-dagingan kamu diharuskan aware dalam penanganannya, karena adanya bakteri jahat yang perlu kamu waspadai saat mengolahnya. Ternyata ngga cuma daging aja loh, sayuran juga perlu penanganan yang sama sebelum diolah. Hal ini dikarenakan ada beberapa racun alami pada beberapa sayuran. Yuk, kenal lebih dalam mengenai hal ini! Let’s check it out!

1. Saponin dan lechitin pada kacang-kacangan

Ternyata, di dalam kacang-kacangan, terdapat racun alami yaitu saponin dan lectin. Efek samping dari saponin yaitu berupa perut kembung, muntah dan diare. Sedangkan pada lectin  akan memberikan efek kesulitan bernafas.

Nah, untuk menghindari adanya kontaminasi dari kedua zat ini, yang biasanya terdapat pada buncis, kacang merah dan kacang putih, kamu perlu memastikan pemasakannya matang sempurna. Untuk meminimalisir hal ini, sebaiknya kamu memasak kacang-kacangan pada suhu mendidih setelah direndam dalam air. Hal ini akan akan membuat lectin dan saponin hilang, loh!

Advertisement

2. Solanin, golongan glycoaloids pada kentang

Di dalam kentang, terdapat kandungan racun alami yang bernama solanin yang termasuk golongan glycoalcaloids atau dikenal dengan racun kentang. Kenampakan kentang yang terdapat racun ini, yaitu terdapat warna hijau pada kentang dan bertunas.

Jika dikonsumsi, zat ini bisa menyebabkan sakit perut, mual muntah dan diare. Zat ini juga ngga mudah hilang oleh proses pemasakan. Cara yang paling tepat untuk menghindari racun alami ini adalah, jangan membeli kentang dengan ciri di atas. Oh iya, kamu juga dianjurkan untuk menyimpan kentang pada suhu ruang dan ngga langsung terkena sinar matahari.

Baca Juga  Para Suami Wajib! Tahu Tiga Sindrom Ini Bisa Serang Ibu Pasca Melahirkan

3. Muscimol dan muscarine pada jamur

Jamur memiliki jenis yang bermacam-macam, diantaranya ada yang bisa dikonsumsi dan ngga bisa dikonsumsi, karena mengandung racun muscimol dan muscarine. Jamur yang mengandung racun ini, ngga bisa dicerna oleh usus. Selain itu bisa memengaruhi sistem pencernaan dan syaraf sejak 6-24 jam setelah mengonsumsi.

Janganlah sesekali memetik dan mengonsumsi jamur yang tumbuh liar, karena racunnya ngga bisa hilang dengan pemasakan. Saat membeli jamur di pasar pun, perhatikan permukaannya. Hindari jamur dengan bintik-bintik dan mengeluaran cairan lengket. Jangan lupa cuci bersih jamur sebelum dimasak, karena tumbuhan ini kontak langsung dengan tanah.

Advertisement

4. Sianida pada singkong dan rebung

Pernah mendengar kasus kopi yang hits itu? Nah, racun yang ada di dalamnya, sama dengan racun alami yang terdapat pada singkong dan rebung. Nama lainnya adalah  sianogen glikosida atau biasa dikenal dengan sianida. Racun alami ini, bisa kamu lihat kenampakannya, jika permukaan singkong berwarna ungu.

Zat ini, bisa dikurangi kadarnya dengan perendaman dan pemasakan agara aman dikonsumsi. Perebusan selama 20 menit pada suhu 98°C bisa menghilangkan sianida sebesar 70%. Jika direbus lebih lama dengan suhu lebih tinggi, maka zat ini bisa hilang sebesar 96%. Keracunan zat ini, bisa menyebabkan pernafasan cepat, penurunan tekanan darah, pusing, kejang hingga koma tergantung pada jumlah zat yang terkonsumsi.

Wah ternyata ada juga ya, racun alami di dalam sayuran yang kita konsumsi. Tapi, Teman Sehat ngga perlu khawatir. Jika kamu tahu dan bisa menangani dengan tepat, maka racun alami dalam sayuran akan mudah dihilangkan. So, jangan pernah mengonsumsi sayuran mentah kalau sayuran ini, biasanya dikonsumsi dalam kondisi matang. Selalu ingat ya, Teman Sehat, sesuatu yang natural “belum tentu” aman.

Baca Juga  Bawa Pulang Coffee, Tempat Tongkrongan Baru di Bontang Milik Duo "Macan"

 

Advertisement
Penulis : Firda Shabrina