Connect with us

Bontang

Tanggapan Wali Kota Neni Biaya Rapid Test di Atas Rp 150 Ribu

Published

on

BEKESAH.co- Pemerintah sudah menetapkan tarif tertinggi layanan rapid test mandiri, Rp 150 ribu. Namun, beberapa penyedia layanan masih saja ada yang memasang biaya di atas harga yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut.

Hal ini pun ditanggapi datar Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. Kata dia, tidak semua biaya pemeriksaan cepat bisa disamaratakan.

“Mungkin beli (rapit test kit) awalnya dulu ketika masih sulit, jadi mahal. Masker dulu juga gitu, ada yang Rp 500 ribu satu boks,” ungkap Neni, ditemui di RSUD Taman Husada Bontang.

Dia menyakini, penyedia layanan rapid test di wilayah kerjanya tak mungkin berani memainkan harga, memanfaatkan situasi di tengah pandemi Covid-19 mencari keuntungan. Belum lagi, penggunaan anggaran penanganan Covid-19 diawasi kejaksaan dan kepolisian.

Advertisement

“Enggak berani lah (mainkan harga). Saya yakin pasti belinya (rapid test kit) di bulan 3 (Maret),” ucapnya.

Neni pun menyakini, seiring berjalannya waktu tarif layanan rapid tes bakal mengikuti aturan Kemenkes, Rp 150 ribu.

“Harus dilihat kapan pembeliannya. Nanti juga turun, apalagi kalau sudah banyak,” tandasnya.

 

Advertisement

Penulis : Maimunah Afiah

Baca Juga  Pengisian BBM Dibatasi, Asosiasi Pengecer Bontang Mengadu ke DPRD